KARAWANG
- H. Ary Yusman, SE, seorang pengusaha pengembang yang tengah melakukan
aktivitas pembangunan komplek perumahan di Desa Cengkong, Kecamatan
Purwasari, Rabu(6/5) sekitar pukul 11.00 WIB mengalami nasib nahas, uang
kontan sebesar Rp 300 juta, dokumen jual-beli tanah dan beberapa buku
bank digondol kawanan rampok. Uang kontan bersama dokumen dan buku
bank, hanya dengan tempo 10 menit, berhasil digasak kawanan perampok
yang berjumlah 4 orang, saat mobil fortuner miliknya bernomor polisi B.
1510 KJE tengah di halaman parkir kantor BPMPT Karawang.
H. Ary, pada hari nahas itu mendatangi kantor BPMPT, guna melakukan
konsultasi dengan Kepala Bidang pengelolaan perijinan, Rosmalia Dewi,
sekitar permasalahan yang tengah dihadapinya. Namun sekitar 10 menit di
ruang kerja Kabid Pengelolaan perijinan balik kanam menuju tempat
parkir, ternyata ada yang memberi tahu kaca mobil bagian depan pada
sebelah kiri diketahui salah sorang saksi ada yang memecahkan.
Mendengar laporan salah seorang saksi di TKP, Ary pun segera
menghampiri mobilnya dengan segera bergegas menuju pintu depan sebelah
kiri. Ary, tersontak kaget saat melihat pecahan kaca pintu mobilnya
sudah berantaan di sekitar TKP, kemudian tas yang berisi uang kontan
sebesar Rp 300 juta, bersama dokumen pembelian tanah dan buku bankl
sudah tidak diketahui rimbanya.
Melihat peritiwa tidak menguntungkan, Ary segera menghubungi, anak
buahnya untuk segera melakukan pemblokiran terhadap buku banAembelian
tanah, poto-poto pemilih tanah asal, kwitansi pembelian yang terbawa
kawanan penjahat tersebut," ujar H. Ari Yusman, SE, saat diminta
konfirmasinya di TKP.
Pengusaha penAgembang PT. Harika Propertyndo Utama, atas kejadian yang
menimpa pribadinya di depan kantor BPMPT sekitar kawasan Pemkab
Karawang, segera balik kanam memutar mobilnya keluar meninggalkan tempat
kejadian setelah sebelumnya terlebih dahulu meminta rekannya untuk
melakukan pembelokiran terhadap nomor rekening pada buku bank tersebut.
Salah seorang saksi mata yang minta tidak disebutkan jati dirinya
menjelaskan di TKP, kawasan perampok tersebut berjumlah empat orang
menggunakan dua sepeda motor, dan membawa senjata api. Guna mengelabui
orang yang melintas di TKP, tiga orang berusaha menghalangi temannya
yang tengah memecahkan kaca mobil Fortuter tersebut. " Saya baru bisa
berterik setelah kawanan meninggalgal TKP, karena takut ditembak
perampok laknat tersebut," kata salah seorang saksi mata yang namanya
minta tidak ditulis.(jay)