Jembatan Gantung TelukJambe Tak Terurus
“ Jembatan Pengganti Sudah Tak Mampu Tampung Kendaraan Saat Jam Kerja”
KARAWANG – Jembatan gantung di atas Sungai Citarum yang menghubungkan Kampung Gorowong, Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Karawang Timur dengan Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur, keberadaannya benar-benar memprihatikan. Kondisinya, tampak sudah tidak terurus, dibiarkan bolong-bolong hingga menyulitkan para pengendara sepeda motor maupun mobil kecil yang melintas.
Adapun, jembatan pengganti yang berada di sebelahnya belakangan ini sudah tidak mampu menampung kendaraan besar seperti, bus karyawan, truk pengangkut alat-alat besar, truk membawa petik kemas, maupun truk colt diesel angkutan hasil alam. Di jembatan pengganti itu, jika pada waktu jam kerja, kendaraan yang melintas terpaksa harus bergantian, baik yang datang dari arah Johar maupun kawasan industri SC.
Rini, salah seorang penduduk Telukjambe, mengungkapkan keprihatinannya sekitar tidak terurusnya jembatan gamtung yang dinilai punya sejarah di masa lalu saat Telukjambe belum menjadi kawasan industri. Sewaktu dia masih kecil dan saat sekolah ke Karawang, jembatan gantung itu benar-benar dirawat oleh Pemkab sehingga keberadaannya tak mengancam terhadap kendaraan yang melintas.
Belakangan ini, kata Rini, jembatan bersejarah itu peruntukannya hanya sebatas cadangan. Terlebih setelah di sebelahnya berdiri jembatan pengganti guna memperlancar kendaraan menuju kawasan industri, tetapi kenyataannya sekarang dengan status Telukjambe sebagai kawasan industri volume kendaraan yang melintas mengalami peningkatan cukup signifikan dan akhirnya tak jarang kerap menimbulkan kemacetan.
Rini, mengaku aneh terhadap Pemkab Karawang, pada saat kondisi ke dua jembatan kondisnya sudah kelimpungan dilewati kendaraan dari kawasan industri, kenapa membangun jembatan baru yang menghubungkan Alun-alun, Kelurahan Karawang Kulon dengan Desa Kutaharja. Padahal, pada ruas jalan itu hanya untuk melayani kendaraan-kendaraan menuju kawasan komplek perumahan semata.
Ironisnya, di wilayah jembatan gantung Gorowong sudah jelas volume kendaraan yang melintas mengalami peningkatan secara signifikan, malah membangun jembatan lagi menuju ruas jalan komplek perumahan. Kemudian, pembangunan dua jembatan disekitar Alun-alun tadi, biaya pembangunannya bersumber dari anggaran pemerintah pusat dan sebaliknya bukan dari pihak pengusaha pengembang.
Guna mengatasi terjadinya kemacetan, Rini berharap, Pemkab juga membangun jembatan disekitar jembatan gantung. Kemudian jembatan gantung sendiri harus dirawat, sehingga keberadaannya tidak kelihatan amburadul. “ Saya tekankan keasrian jembatan gantung harus dijaga meski tidak bisa dilewati kendaraan besar menuju kawasan industru, tapi bagi saya jembatan gantung memiliki nilai sejarah,” tegas Rini, warga Kecamatan Telukjambe.
Plt. Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Karawang, Drs. H. Abdul Kholik, Sabtu (4/6) menjelaskan, terhadap jembatan gantung Telukjambe perawatannya tetap dilakukan, mungkin tahun anggaran 2011 belum dilakukan. Sedangkan terkait dengan usulan jembatan baru disekitar jembatan gantung tadi, pihak Bina Marga akan segera mengusulkanya kepada pihak Pemkab. (**)
Subscribe for latest Apps and Games