Ponpes Bisa Ciptakan Metodologi Dakwah yang Efektif
KARAWANG – Wakil Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, berharap, agar melalui kegiatan di Ponpes dapat membuahkan pemikiran dan gagasan yang lebih aktual menemukan metodologi dakwah yang lebih efektif melalui pondok pesantren, agar syiar islam semakin bermakna dalam membina dan membimbing umat ke jalan yang diridhoi allah swt.
Dicontohkan seperti kegiatan reuni dan haul Pondok Pesantren Nihayatul Amal, Rawamerta, Rabu (27/7) yang turut dihadiri oleh Wakil Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana dan perwakilan Kementerian Agama Republik Indonesiaiah. Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka mengingat KH. Ahmad Busyaeri yang merupakan pendiri pondok pesantren dipadati oleh ribuan santri maupun alumninya.
Lebih lanjut Wakil Bupati mengatakan, para alumni maupun santri ponpes nihayatul amal mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan di segala bidang. Salah satunya adalah dengan membaca kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. ”Sehingga ummat islam tergerak untuk melakukan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi orang banyak,” jelasnya.
Wakil Bupati melanjutkan, kegiatan haul sendiri mengajak kita untuk mengenang kembali perjuangan almarhum agar bisa mengikuti jejak langkah KH. Ahmad Bushaeri dalam mengembangkan syi’ar islam. “Salah satu ajaran yang berharga yang diberikan oleh almarhum, adalah kewajiban untuk memperdalam ilmu agama islam dan ilmu untuk kepentingan hidup di dunia, memperbanyak amal ibadah kepada Allah SWT serta amal sholeh yang bermanfaat bagi kepentingan ummat manusia,” imbuhnya.
Untuk itu, Wakil Bupati mengajak seluruh warga masyarakat termasuk para alumni ponpes nihayatul amal, marilah secara bersama-sama mewujudkan keshalehan sosial, baik secara individual maupun secara kolektif, karena tanggung jawab membangun bangsa merupakan tanggung jawab bersama. “Mudah-mudahan melalui reuni akbar alumni ponpes nihayatul amal dan haul ini dapat membangkitkan semangat kita untuk membangun “pribadi yang sakinah dan istiqomah, keluarga yang marhamah, negara yang thoyyibah dan dunia yang hasanah,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Diniyah & Pondok Pesantren Kementerian Agama, Choirul Fuad Yusuf, mengatakan pondok pesantren memiliki peran penting dalam pembangunan suatu bangsa. Salah satunya dalam aspek politik, dimana pondok pesantren merupakan lembaga perekat bangsa yang menciptakan generasi bangsa yang moderat dan multicultural. “Namun saat ini orang masih memandang pondok pesantren sebagai tempat pengkaderan teroris,” ujarnya.
Dalam aspek ekonomi, lanjut Fuad, pesantren diharapkan untuk dapat menjadi penggerak dan motivator dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat daerah. Selain itu, pondok pesantren sebagai agen perubahan harus mampu melestarikan dan mensosialisasikan nilai-nilai keislaman kepada masyarakat guna menghadang pengaruh negatif budaya asing.**