Bikin Kumuh Jatung Kota
Sebaiknya Pasar Malam Tidak di GOR
KARAWANG - Sejumlah warga yang tinggal di jantung kota menyayangkan Pemkab Karawang mengijinkan pasar malam di GOR Panata Yudha. Hal ini, karena keberadaannya membikin sekitar lingkungan menjadi kumuh, sehingga bertentangan dengan Perda kebersihan dengan slogan Inter Asih (Indah Tertib Aman dan Bersih)
Ramadhan, salah seorang tokoh pemuda yang tinggal di sekitar GOR Panata Yudha Karawang, Kamis (5/8) mengatakankan, sebaiknya Pemkab tidak mengijinkan Gedung Olah Raga (GOR) tersebut dipergunakan untuk pasar malam di situ. Kenapa demikian ?, tidak ada bazar ramadhan saja, keberadaan gedung olah raga tersebut sudah kumuh, dan terkesan bukan seperti arena olah raga lagi. " Jika GOR dipakai bazar ramadhan ya kondisinya selain makin kumuh juga semraut," ujar Ramdhan.
Menurut Ramadhan, tampaknya gelar pasar malam tersebut sudah melenceng dari kontek yang sebenarnya. Betapa tidak, jika dilihat dari aktivitasnya tidak jauh atau mirip gelar pedagang kaki lima. " Kalau di GOR tersbut hanya dipakai untuk berjualan pakai dan perabotan rumah tangga, ya di sepanjang trotoar jalan Tuparev Pasar Johar hingga Pasar Karawang barang-barang tersebut sudah banyak tersedia," kata Ramadhan.
Lain lagi kata Usman, warga sekitar GOR juga, Barang yang dijajakan di pasar malam, kualitasnya tidak jauh seperti barang yang dijajakan di sepanjang trotoar setiap pasar yang tersebar di wilayah Kabupaten Karawang. Tampaknya, tidak ada yang istiwewa barang yang dijajakan di gelar bazar ramadhan tersebut terlebih membawa misi islami pada saat bulan puasa. " Kami tidak habis pikir kenapa Pemkab mengijinkan GOR dipakai jualan pedagang kaki lima dengan kemasan "Bazar Ramadhan,' ujar Usman yang diamini warga lainya.
Dalam hal ini, kata Ramadhan dan Usman, Pemkab agar meninjau kembali pelaksanaan bazar ramadhan di GOR Panata Yudha Karawang. Kemudian kembalikan Gedung Olah Raga sesuai dengan fungsinya dan slogan kebersihan "Inter Asih" jangan hanya dijadikan slogan. " Bulan Ramadhan jangan dimamfaatkan untuk mencari ke untungan lewat kemasan gelar bazar ramadhan," ujar Usaman, Ramadhan dan sejumlah warga yang tinggal di sekitar GOR Panata Yudha Karawang.
Beberapa pedagang pakaian yang menjajalan barangnya di pasar malam GOR Panata Yudha mengakui, bahwa mereka berani menjajakan berang dagangannya di lokasi tersebut karena sudah seizin pihak panitia dan segala persyaratan yang diminta sudah dipenuhinya. " soal ada izin atau tidaknya kami tidak tahu-menahu, karena itu merupakan urusan pihah panitia pelaksana," kata sejumlah pedagang yang menjajakan barang dagangannya di GOR Panata Yudha Karawang.**
Sebaiknya Pasar Malam Tidak di GOR
KARAWANG - Sejumlah warga yang tinggal di jantung kota menyayangkan Pemkab Karawang mengijinkan pasar malam di GOR Panata Yudha. Hal ini, karena keberadaannya membikin sekitar lingkungan menjadi kumuh, sehingga bertentangan dengan Perda kebersihan dengan slogan Inter Asih (Indah Tertib Aman dan Bersih)
Ramadhan, salah seorang tokoh pemuda yang tinggal di sekitar GOR Panata Yudha Karawang, Kamis (5/8) mengatakankan, sebaiknya Pemkab tidak mengijinkan Gedung Olah Raga (GOR) tersebut dipergunakan untuk pasar malam di situ. Kenapa demikian ?, tidak ada bazar ramadhan saja, keberadaan gedung olah raga tersebut sudah kumuh, dan terkesan bukan seperti arena olah raga lagi. " Jika GOR dipakai bazar ramadhan ya kondisinya selain makin kumuh juga semraut," ujar Ramdhan.
Menurut Ramadhan, tampaknya gelar pasar malam tersebut sudah melenceng dari kontek yang sebenarnya. Betapa tidak, jika dilihat dari aktivitasnya tidak jauh atau mirip gelar pedagang kaki lima. " Kalau di GOR tersbut hanya dipakai untuk berjualan pakai dan perabotan rumah tangga, ya di sepanjang trotoar jalan Tuparev Pasar Johar hingga Pasar Karawang barang-barang tersebut sudah banyak tersedia," kata Ramadhan.
Lain lagi kata Usman, warga sekitar GOR juga, Barang yang dijajakan di pasar malam, kualitasnya tidak jauh seperti barang yang dijajakan di sepanjang trotoar setiap pasar yang tersebar di wilayah Kabupaten Karawang. Tampaknya, tidak ada yang istiwewa barang yang dijajakan di gelar bazar ramadhan tersebut terlebih membawa misi islami pada saat bulan puasa. " Kami tidak habis pikir kenapa Pemkab mengijinkan GOR dipakai jualan pedagang kaki lima dengan kemasan "Bazar Ramadhan,' ujar Usman yang diamini warga lainya.
Dalam hal ini, kata Ramadhan dan Usman, Pemkab agar meninjau kembali pelaksanaan bazar ramadhan di GOR Panata Yudha Karawang. Kemudian kembalikan Gedung Olah Raga sesuai dengan fungsinya dan slogan kebersihan "Inter Asih" jangan hanya dijadikan slogan. " Bulan Ramadhan jangan dimamfaatkan untuk mencari ke untungan lewat kemasan gelar bazar ramadhan," ujar Usaman, Ramadhan dan sejumlah warga yang tinggal di sekitar GOR Panata Yudha Karawang.
Beberapa pedagang pakaian yang menjajalan barangnya di pasar malam GOR Panata Yudha mengakui, bahwa mereka berani menjajakan berang dagangannya di lokasi tersebut karena sudah seizin pihak panitia dan segala persyaratan yang diminta sudah dipenuhinya. " soal ada izin atau tidaknya kami tidak tahu-menahu, karena itu merupakan urusan pihah panitia pelaksana," kata sejumlah pedagang yang menjajakan barang dagangannya di GOR Panata Yudha Karawang.**
