Jabatan Sekda Definitif Pemkab Karawang Didesak

PNS Pemkab Karawang Desak Sekda Definitif Segera Dilantik
KARAWANG  -PNS di Lingkungan Pemkab Karawang mendesak agar segera dilantik Sekda definitif. Sebab, jika dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan menjadi preseden buruk terhadap perkembangan karier PNS, menyusul kesempatan untuk melakukan peningkatan status menjadi stagnan.
          Menyusul masih banyak PNS setingkat eselon II yang tidak lama dalam hitungan tahun, bulan, yang memasuki masa pensiun, kata beberapa PNS, seharusnya pihak Baperjakat segara mengambil langkah agar nantinya tidak ditemui jabatan struktural kosong akibat ditinggalkan pejabat PNS-nya sudah pensiun. " Kami yakin jika jabatan Sekda sudah terisi, gerbong peningkatan karier bagi PNS di Pemkab Karawang, jabatan setruktural yang kosong dengan sendirinya bisa terisi," ujar beberapa PNS di lingkungan Pemkab Karawang.
         Isnan Ali, salah seorang pensiunan PNS Pemkab Karawang, Jumat(20/12) mengaku prihatian dengan dilama-lamakannya, dalam mengisi jabatan Sekda Pemkab. Disinyalir, baru Bupati Karawang yang sekarang, yang hoby memberikan jabatan Plt Sekda terhadap PNS di Pemkab Karawang ini.
          Berdasarkan pemantuan Isnan Ali, sejak Sekda Iman Somantri, jabatan Sekda selain di Plt-kan, status PNS-nya yang sudah memasuki masa pensiun kembali. Diduga karena sudah kehabisan untuk mengangkat kembali Iman Somantri, akhirnya jabatan Sekda di Plt-kan ke Tedy Ruspendi, yang kini sedang memangku jabatan Asda III Pemkab.
          Ironisnya lagi, kata Isnan Ali, keberadaan Asda III yang di Plt-kan Sekda itu, sepertinya untuk dikukuhkan menjadi Sekda definitif memaksa harus memakan waktu berlama-lama. " Ada apa dengan Bupati Karawang yang sekarang ini, untuk menetapkan Sekda definitif saja, sepertinya sangat kesulitan," tegas Isnan Ali.
           Sementara itu beredar rumor, lambanya penetapa nama PNS yang bakal didudukan menjadi Sekda Definitif, ada setan gundul yang "Membandrol" nilai jabatan Sekda itu harus mengeluarkan :Fullus" sampai Rp 3 Miliar. " Dimungkinkan dan ditenggarai karena "Bandrol" itu dianggap terlalu mahal, dari ketika kandidat calon Sekda tidak ada yang berani untuk menawar tawaran pihak setan gundul tersebut," pungkas beberapa PNS di lingkungan Pemkab Karawang.(jay)

Subscribe for latest Apps and Games