Masih Tarik Ulur Mutasi di Pemkab Karawang
KARAWANG - Pelaksanaan mutasi jabatan di lingkungan Pemkab Karawang sejak bupati dilantik Desember 2010 hingga kini masih tarik ulur. Padahal, beberapa pos kerja atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) banyak yang kosong menyusul pejabat lama baik pada eselon II, III maupun IV memasuki masa pensiun.
Banyak menimbulkan pertanyaan sekitar ke hati-hatiannya Bupati Karawang, H. Ade Swara, guna menggelar mutasi jabatan tersebut. Pertanyaannya, apakah bupati sekarang bersikap membuang jauh-jauh terhadap punggawa Pemkab peninggalan rezim bupati lama, atau memang Stok PNS untuk menduduki jabatan tersebut sudah berkurang akibat lambatnya pengkaderan. " Yang saya saya ketahui bupati terpilih sekarang tidak mau menimbulkan rasa dendang di tengah PNS," kata H. Atori Hasanudin, tim sukses Bupati Karawang, H. Ade Swara, pekan ini.
Menutut H. Atori, yang juga mantan Kepala Dinas Pendapatan Karawang, untuk mengisi beberapa jabatan eselon II, III dan IV yang hingga kini masih kosong, bupati sudah menyiapkan personilnya dari PNS kalangan profesional. Langkah itu diambil, agar pengisian OPD yang kosong tadi, ditempati oleh pejabat yang sesuia dengan disiplin ilmunya. " Yang jelas bupati berprinsif biar lambat asal selamat," kata H. Atori Hasanudin.
Seperti biasanya mutasi jabatan dilangsungkan saat berbarengan dengan bulan ramadhan, pelaksanaannya jika tidak pekan pertama, bisa jadi dilangsungkan setelah lebaran. " Mutasi jabatan saat datangnya bulan puasa harus penuh pertimbangan, seperti biasa yang namanya pemimpin OPD harus ikut bertanggung jawab ketika anak buahnya nanti membutuhkan biaya untuk menghadapi lebaran," ujarnya.
Hal senada juga diakui, Ebo orang dekat Bupati Karawang, H. Ade Swara, dia menegaskan bahwa berdasarkan sepengetahuannya bahwa mutasi jabatan di lingkungan Pemkab tidak mungkin dilaksanakan pada bulan ramadhan. Bahkan, dimundurkanya mutasi itu juga ditenggerai ada draff palsu yang masuk ke bagian mutasi jabatan kantor BKD (Badan Kepegawaian Daerah). " Pak Bupati sudah menyiapkan pejabat untuk mengisi jabatan kosong, tetapi tidak bakal dilangsungkan sekarang mutasi jabatan itu," tegas Ebo, orang dekat bupati.
Dalam hal ini, kata Ebo, untuk mengisi kekosongan jabatan pada eselon II bupati sudah mengirimkan kembali essesment ke Gedung Sate Bandung. Lewat Essesment tadi, sejumlah pejabat yang bakal dipersiapkan menduduki jabatan setingkat kepala dinas, kepala badan dan asisten, sudah dikirim nama-namanya. " Meraka yang disertakan dalam essesmen tadi, akan mengikuti test uji kelayakan dan kepatutan di hadapan tim penguji pejabat Pemkab Provinsi Jawa Barat," jelas Ebo. **
KARAWANG - Pelaksanaan mutasi jabatan di lingkungan Pemkab Karawang sejak bupati dilantik Desember 2010 hingga kini masih tarik ulur. Padahal, beberapa pos kerja atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) banyak yang kosong menyusul pejabat lama baik pada eselon II, III maupun IV memasuki masa pensiun.
Banyak menimbulkan pertanyaan sekitar ke hati-hatiannya Bupati Karawang, H. Ade Swara, guna menggelar mutasi jabatan tersebut. Pertanyaannya, apakah bupati sekarang bersikap membuang jauh-jauh terhadap punggawa Pemkab peninggalan rezim bupati lama, atau memang Stok PNS untuk menduduki jabatan tersebut sudah berkurang akibat lambatnya pengkaderan. " Yang saya saya ketahui bupati terpilih sekarang tidak mau menimbulkan rasa dendang di tengah PNS," kata H. Atori Hasanudin, tim sukses Bupati Karawang, H. Ade Swara, pekan ini.
Menutut H. Atori, yang juga mantan Kepala Dinas Pendapatan Karawang, untuk mengisi beberapa jabatan eselon II, III dan IV yang hingga kini masih kosong, bupati sudah menyiapkan personilnya dari PNS kalangan profesional. Langkah itu diambil, agar pengisian OPD yang kosong tadi, ditempati oleh pejabat yang sesuia dengan disiplin ilmunya. " Yang jelas bupati berprinsif biar lambat asal selamat," kata H. Atori Hasanudin.
Seperti biasanya mutasi jabatan dilangsungkan saat berbarengan dengan bulan ramadhan, pelaksanaannya jika tidak pekan pertama, bisa jadi dilangsungkan setelah lebaran. " Mutasi jabatan saat datangnya bulan puasa harus penuh pertimbangan, seperti biasa yang namanya pemimpin OPD harus ikut bertanggung jawab ketika anak buahnya nanti membutuhkan biaya untuk menghadapi lebaran," ujarnya.
Hal senada juga diakui, Ebo orang dekat Bupati Karawang, H. Ade Swara, dia menegaskan bahwa berdasarkan sepengetahuannya bahwa mutasi jabatan di lingkungan Pemkab tidak mungkin dilaksanakan pada bulan ramadhan. Bahkan, dimundurkanya mutasi itu juga ditenggerai ada draff palsu yang masuk ke bagian mutasi jabatan kantor BKD (Badan Kepegawaian Daerah). " Pak Bupati sudah menyiapkan pejabat untuk mengisi jabatan kosong, tetapi tidak bakal dilangsungkan sekarang mutasi jabatan itu," tegas Ebo, orang dekat bupati.
Dalam hal ini, kata Ebo, untuk mengisi kekosongan jabatan pada eselon II bupati sudah mengirimkan kembali essesment ke Gedung Sate Bandung. Lewat Essesment tadi, sejumlah pejabat yang bakal dipersiapkan menduduki jabatan setingkat kepala dinas, kepala badan dan asisten, sudah dikirim nama-namanya. " Meraka yang disertakan dalam essesmen tadi, akan mengikuti test uji kelayakan dan kepatutan di hadapan tim penguji pejabat Pemkab Provinsi Jawa Barat," jelas Ebo. **