Pemkab Karawang Gandeng BPPT untuk Kembangkan Potensi Pertanian
KARAWANG - Pemkab Karawang menggandeng Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT untuk mengembangkan potensi pertanian. Langkah itu diambil diduga kabupaten negeri lumbung padi ini sudah berdampingan dengan industri, sehingga jika pertanian ingin sejajar harus diimbangi dengan teknologi pula.
Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut dilakukan secara langsung oleh Bupati Karawang, H. Ade Swara dan Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi. Dr. Ir. Tatang Akhmad Taufik, M.Sc di Gedung Singaperbangsa Lt. II Pemda Karawang, Rabu (3/8).
Ruang lingkup kerjasama sendiri meliputi berbagai macam penerapan teknologi, diantaranya adala penerapan teknlogi agroindustri dan bioteknologi; pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan; teknogi informasi, energi dan material; teknologi Hyperspectral; teknologi SIG; teknologi radar cuaca untuk peramalan organisme pengganggu tanaman (OPT) padi; serta teknologi akuntansi sumber daya lahan sawah.
Hal ini dikatakan Bupati Karawang, H. Ade Swara usai penandatanganan MoU tersebut bahwa, penandatanganan hari , Rabu (3/8) merupakan langkah awal untuk dapat lebih mengembangkan potensi daerah yang ada, khususnya sektor pertanian. ”Pemerintah Daerah berharap, keberadaan teknologi yang inovatif bisa dikembangkan melalui kerjasama dengan BPPT ini,” jelasnya.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, Pemerintah Daerah saat ini tengah membangun Kab. Karawang ke arah yang lebih baik, sehingga dengan adanya kerjasama dengan BPPT ini, upaya tersebut dapat semakin cepat terwujud. ”Untuk itu, kami berharap kita semua dapat saling bersinergi sehingga bisa semakin cepat membawa Kab. Karawang ke arah yang lebih baik,” imbuhnya.
Bupati menambahkan bahwa ke depan, pihaknya juga mengharapkan kerjasama dengan BPPT ini dapat semakin terus berkembang ke sektor yang lain, dimana BPPT akan menjadi salah satu bagian penting dalam upaya tersebut. ”Mudah-mudahan apa yang kita laksanakan hari ini dapat juga diridhoi oleh Allah SWT,” tambahnya.
Sementara itu, Deputi Kepala BPPT, Tatang Akhmad Taufik menjelaskan bahwa salah satu teknologi yang akan digunakan adalah penginderaan jarak jauh dan hypersepctral. Teknologi ini memanfaatkan satelit yang mampu memotret dan membedakan objek. ”Salah satunya adalah kondisi padi yang sakit serta usia padi secara jarak jauh tanpa harus melihat di sawah,” ujarnya.
Tatang melanjutkan bahwa BPPT juga telah memiliki teknologi untuk dapat memprediksi masa panen padi, melihat seberapa besar produksi padi, yang tentunya sangat bermanfaat untuk menjaga stabilitas sosial politik. ”Teknologi-teknologi ini sangat penting, khususnya untuk dapat melihat keberhasilan produksi padi di suatu daerah,” jelasnya
Menurut Tatang. teknologi-teknologi tersebut telah dikaji selama 3 tahun, dan siap untuk diterapkan dalam skala kabupaten, danakan siap untuk diterapkan dalam skala propinsi dan nasional dalam beberapa tahun ke depan. ”Kita memerlukan daerah mitra, dan Kab. Karawang merupakan daerah yang sangat strategis, sehingga kerjasama ini tentunya akan menguntungkan kedua belah pihak” tambahnya**