Jangan Usik Warga Desa Taman Mekar
---------------------------------------------------------
Bohong Besar Warga Terganggu Polusi Udara oleh PT. BKS
KARAWANG - Agus Prabowo, tokoh masyarakat Desa Taman Mekar, Kecamatan Pangkalan, memberi ultimatum agar warga luar desa atau tetangga desa jangan mengusik ketentraman warga di wilayah desanya menyusul beroprasinya pabrik bata. Hal ini, jika ada pihak yang memunculkan sekitar keberadan PT. BKS menimbulkan pulosi udara hingga mengakibatkan menyakit ISPA, itu sebenarnya merupakan "Bohong Besar".
Lebih bohong lagi pengakuan beberapa orang yang memunculkan masalah tersebut, kata Agus Prabowo, pabrik yang memproduksi bata merah itu membuang limbah cair ke sungai Citaman dan Cibeet. Padahal, pabrik tersebut tidak mengeluarkan limbah cair, kemudian dari lokasi pabrik ke dua sungai tadi sama sekali tidak ada saluran atau got penghubung sebagai pembuang. " Kami sekeluarga bersama tetangga lainya yang jelas-jelas tinggal berhadapan dengan lokasi pabrik tidak pernah mengalami penyakit ISPA atau gatal-gatal," tegas Agus.
Agus Prabowo, bersama warga Desa Taman Mekar lainya, mengaku, tenang dan tentram setelah beroprasinya pabrik bata tersebut. Betapa tidak, sejak pabrik bata tersebut melakukan aktivitas sekitar 400 penduduk yang nota benenya lulusan Sekolah Dasar (SD) bisa ikut bekerja di situ. " Bagi warga yang pendidikannya SD dengan tidak memiliki skil sudah bersykur bisa bekerja di pabrik itu dan konsekwennya menerima penghasilan yang bisa menghidupi anak dan keluarganya," tegas Agus Prabowo, berapi-api seraya merasa kesal ada warga tetangga desa belakangan ini tengah mengusik macan tidur.
Menurutnya, bagi penduduk di Desa Taman Mekar yang hanya mengantongi pendidikan SD tidak bekerja di tempat lain, selain memaksa harus bekerja di pabrik bata merah PT. Bata Kou Shin (BKS). Kemudian jika mengandalkan penghasilan dari hasil bertani dan berkebun sudah tidak memungkinkan lagi, karena pedesan di wilayah Kecamatan Pangkalan sudah masuk plot kawasan industri. " Memang banyak pabrik industri lain di wilayah Kecamatan Pangkalan, tetapi yang menjadi pertanyaan apakah dengan pendidikan SD bisa diterima dengan mudah?, kata Agus Prabowo seraya balik bertanya, yang juga diamini penduduk Desa Taman Mekar lainya.
Dengan berdirinya pabrik bata di Desa Taman Mekar, ujar Agus, setidaknya ikut meringankan pelaksanaan pemerintahan desa dalam melaksanakan pembangunan dan begitupun terhadap penduduk setempat, dimana jika membutuhkan bata untuk membangun rumah pribadi dan tempat ibadah sekedar kebutuhan bata mah pasti dibantu oleh PT. BKS. " Banyangkan tempat ibadah se Desa Taman Mekar, bata merahnya pasti sumbangan daro PT. BKS," tutur Agus.
Kepala Personalian PT. Bata Kou Shian, Karawang, Sri Pujiatmoko, Selasa (27/9) di ruang kerjanya menjelaskan, pihak perusahaan lewat kiprahnya sebagaimana diamanatkan sudah pasti untuk menjaga kelestarian lingkungan merupakan hal yang diutamakan. Dicontohkan di lingkungan pabrik itu sendiri sekitar 3 Hektar lahan sudah dilakukan penghijauan lewat cara menanam pohon jabon, yang pelaksanaannya ikut melibatkan pihak Dinas Kehutanan setempat.
Kemudian peduli lingkungan lainya, kata Sri Pujiatmoko, selain pihak PT. BKS merekrut tenaga desa setempat dengan lulusan SD, juga perusahaan juga telah membangun gedung SD Taman Mekar yang lokasinya tidak jauh dari lokasi pabrik. Bukan itu saja, sebagai konsekwensi lainya terhadap penduduk di desa tersebut, pihak perusahaan juga memberikan dana kompensasi terhadap warga yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. " PT. BKS selain peduli lingkungan, juga peduli penduduk di dimana tempat beroprasi pabrik, juga ikut memberikan kompensasi uang terhadap warga per triwulan sekal," ujar Sri Pujiatmoko, Kabag Personalia PT. BKS Karawang. **