TNI Lahir dari Pangkuan Rakyat di Tengah
Kancah Perjuangan
KARAWANG - Dandim 0604
Karawang, Letkol. Inf. R Haryono yang membacakan amanat Panglima TNI pada HUT TNI ke 66 mengatakan, TNI lahir dari
pangkuan rakyat di tengah kancah perjuangan menegakkan kedaulatan bangsa dan
negara. Karena itu, TNI adalah tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara
nasional.
Sebagai tentara rakyat, TNI hanya berpihak
kepada kepentingan seluruh rakyat dan negara. Sebagai tentara pejuang, TNI
tidak akan pernah berhenti dalam berjuang mewujudkan cita-cita bangsa.
Sedangkan sebagai tentara nasional, TNI akan membela kepentingan negara di atas
kepentingan daerah, suku, ras dan golongan agama.
Komandan Kodim 0604 / Karawang,
Letkol. Inf. R. Haryono memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun Tentara
Nasional Indonesia (TNI) Ke-66 Tingkat Kab. Karawang, Rabu (5/10). Upacara yang
digelar secara sederhana namun khidmat tersebut berlangsung di Markas Kodim
0604 / Karawang dan turut dihadiri oleh unsur muspida dan pejabat daerah,
termasuk Bupati Karawang, H. Ade Swara.
Lebih lanjut Dandim mengatakan,
perkembangan zaman telah pula menuntut seluruh prajurit TNI untuk dapat menjadi
tentara profesional. ”Sebagai tentara profesional ini, segenap prajurit TNI
berupaya untuk terus-menerus meningkatkan kinerja dan kemampuan
profesionalismenya dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya,” jelasnya.
Memperingati hari ulang tahun ke-66 TNI
tahun 2011 ini, lanjut Dandim, jajaran TNI mengusung tema ”Dengan keterpaduan
dan profesionalisme, TNI bersama komponen bangsa siap menjaga dan menegakkan
kedaulatan serta keutuhan NKRI”.
Tema ini merefleksikan niat, tekad dan semangat seluruh keluarga besar TNI untuk berbuat dan berkarya dengan lebih baik, lebih berkualitas dan lebih berkapasitas.
Tema ini merefleksikan niat, tekad dan semangat seluruh keluarga besar TNI untuk berbuat dan berkarya dengan lebih baik, lebih berkualitas dan lebih berkapasitas.
Disamping itu, tambah Dandim, tema ini
dapat dimaknai sebagai komitmen dan upaya TNI untuk mengingatkan bahwa seluruh
komponen bangsa dan setiap warga negara memiliki tanggung jawab dalam pembelaan
negara. Bagi TNI, keterpaduan TNI, khususnya kerjasama antarmatra, dan
peningkatan profesionalisme, serta kemanunggalannya bersama rakyat, adalah
kunci kekuatan strategis dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan
negara.
Dandim juga mengingatkan bahwa
tantangan tugas TNI ke depan yang semakin tidak ringan, segenap jajaran TNI
perlu mengingat kembali Panglima Besar Jenderal Sudirman yang mengatakan,
“Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasadku, tetapi jiwaku yang
dilindungi Benteng Merah Putih akan tetap hidup, akan tetap menuntut bela,
siapapun lawan yang aku hadapi”.
”Inilah sesungguhnya semangat cinta
bangsa dan cinta Tanah Air yang sejati, serta semangat pantang menyerah dalam
menghadapi ancaman dan tantangan nasional, yang harus menjadi nilai dan
komitmen keprajuritan dan komitmen kebangsaan seluruh komponen bangsa
Indonesia,” tambahnya. **