Potendi Wisata Dikembangkan
Pemkab Gali Sejarah dan Budaya Asli Karawang
KARAWANG -
Tampaknya Kabupaten Karawang memiliki banyak potensi wisata yang bisa
dikembangkan keberadaannya. Ini bisa diketahui setelah belakangan ini
oleh para ahli ditemukan situs wisata alam, wisata religi, wisata sejarah, dan berbagai situs wisata
lainnya yang telah secara rutin dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun dari
luar daerah.
Bupati Karawang, H. Ade Swara, Jumat (23/12) dalam upaya
mengembangkan berbagai potensi wisata yang ada tersebut, Pemkab saat ini tengah berupaya untuk
menggali sejarah, seni dan kebudayaan yang merupakan produk asli Karawang.
Upaya inilah yang mejadi fokus dan prioritas kegiatan sepanjang tahun 2011 yang
telah dilakukan oleh Disbudpar dalam rangka pembangunan serta pelestarian
kebudayaan dan pariwisata di Kab.
Karawang. Terlebih Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) di Kab. Karawang
telah mengakar dari sejarah, seni, dan kebudayaan asli Karawang yang telah ada.
Salah satu langkah
yang telah dilaksanakan Pemerintah Daerah pada tahun 2011 ini adalah dengan
menyusun dan me-launching Buku Sejarah Karawang. Buku tersebut berisikan
sejarah Kab. Karawang dari masa ke masa, mulai dari ditetapkannya
Singaperbangsa sebagai Adipati di wilayah Karawang oleh Sultan Agung. Periode
ini menandai berdirinya Kab. Karawang, 377 tahun lalu. Buku Sejarah Karawang
tersebut akan terus diperbarui seiring dengan terungkapnya berbagai fakta
sejarah yang baru.
Selain itu, Pemerintah
Daerah saat ini tengah melakukan penelusuran jejak peradaban Kerajaan Taruma
Negara dan kerajaan tatar Sunda lainnya yang dahulu pernah mengambil tempat di
Kab. Karawang. Upaya ini sendiri diharapkan dapat semakin memperjelas kondisi
Kab. Karawang di masa lampau. Berdasarkan fakta sejarah yang ada, kehidupan
masyarakat Karawang cukup pesat di masa lalu. Bahkan beberapa temuan terbaru
mengindikasikan bahwa pusat Kerajaan Tarumanegara berada di Karawang, bukan di
Bogor, yang merupakan lokasi ditemukannya Prasasti Ciaruteun.
Upaya lain yang
dilakukan oleh Pemerintah Daerah adalah melalui pelestarian berbagai macam
kesenian dan kebudayaan tradisional Karawang, termasuk diantaranya dengan
membangkitkan kembali batik asli Karawang yang telah cukup lama hilang. Upaya
tersebut telah diawali dengan mendesain batik yang bercirilan khas Karawang
bekerja sama dengan kalangan akademisi. Namun demikan, hal tersebut cukup sulit
dan penuh tantangan, karena di Karawang sudah tidak terdapat lagi perajin batik
yang mahir menggunakan canting.
Terkait dengan
beragam potensi sejarah, seni, dan budaya asli Karawang tersebut, Pemerintah
Daerah tengah menjajaki pembangunan lokasi wisata bertajuk Kampung Budaya
Gerbang Karawang. Pembangunan kampung budaya tersebut diperkirakan akan
menghabiskan dana yang cukup besar. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya,
pembangunan kampung budaya tersebut akan dibangun secara bertahap dengan
menggunakan anggaran multi-years. Salah satu yang tengah dalam proses
pembahasan adlah penyediaan lahan seluas 1 hektar, dengan akses jalan yang
cukup luas.
Selain menjalankan
berbagai program pelestarian seni dan budaya tersebut, Pemerintah Daerah juga
telah menjalankan sejumlah kegiatan dalam upaya promosi dan menarik minat
masyarakat dan generasi muda untuk ikut peduli terhadap seni dan budaya asli
Karawang. Salah satunya adalah dengan menggelar Festival Kaulinam Budak Lembur;
Workshop Teater Antar Pelajar dan Festival Musik; Gelaran Hajat Budaya Tatar
Karawang; Festival Juru Kawih dan Rebab; Pemilihan Mojang Jajaka Karawang; Pameran
Budaya; serta Revitalisasi Kreatifitas Budaya Lokal.
Disisi lain,
berdasarkan data yang telah dihimpun oleh Disbudpar hingga bulan Oktober 2011,
jumlah wisatawan pengunjung obyek wisata utama di Kab. Karawang menunjukkan
angka yang cukup tinggi. Di Pantai Samudera Baru jumlah wisatawan telah
mencapai 135.556 orang, Tanjung Pakis 109.178 orang, Mekar Buana 64.616 orang,
dan Tanjung Baru 14.052. Total jumlah wisatawan di keempat obyek wisata
unggulan tersebut telah mencapai 324.402 orang.**