Petani Tambak Desa Muara Cilamaya Minta Pertolongan Bupati Karawang

130 Petani Tambak  Desa Muara Menanti Pertolongan Bupati
KARAWANG - sebanyak 130 penggarap lahan tambak di Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan, belakangan ini tengah menanti perlindungan Bupati Karawang, H. Ade Swara, menyusul akan diambil alihnya areal pertambakan mereka seluas 150 Hektar. Jika penguasa tunggal di negeri lumbung padi ini berpihak kepada pengusaha PT. KKS, mereka terancam bakal kehilangan sumber penghidupan bagi keluarganya.
          Menurut mereka, kekhawatiran itu muncul setelah mendengar informasi bahwa pihak DPRD Karawang sudah mengeluarkan nota dinas yang diperuntukan PT. KKS guna menguasai lahan yang diterlantarkanya itu. Belum diketahui alasan pihak dewan berpihak kepada pengusaha berkantong tebal itu, " kata Taryana dan Rasim, saat ditemuai di lahan tambak garapannya di Dusun Tanah Timbul, Desa Muara.
           Sejumlah penggarap lahan tambak mengakui, mereka berani menggarap setelah pada tahun 1996- 1997 ditinggalkan PT. KKS, selaku perusahaan yang melakukan budi daya berbagai jenis ikan tambak di situ. kemudian penguasaan areal lahan tambak kepada 130 penggarappun, setelah sebelumnya mendapat ijin dari pihak perusahaan tadi.
           Namun betapa kagetnya, kata Taryana dan Rasim, setelah pergantian Bupati Karawang yang baru, tiba-tiba orang yang membawa bendera PT. KKS datang lagi dan berniat untuk menguasai lahan tambak seluas 150 Hektar tersebut. " kami tidak habis fikir PT. KKS waktu dulu saat menguasai lahan saja tidak seluruhnya lahan tambak dijadikan untuk budi daya ikan, dan bahkan di akhir-akhir akan meninggalkan kawasan itu perusahaan tersebut berganti usaha dengan budi daya sarang burung walet," kata Taryana dan Rasim.
              Dalam hal ini, kata Taryana dan Rasim, ke 130 penggarap meminta perlindungan bupati, setelah dia mengundang komisi A kemudian menyampaiakan aspirasi ke DPRD setempat yang diterima juga Komisi A tadi, tidak mendapatkan perlindungan yang berpihak kepada para penggarap. Bahkan, yang lebih merisaukan, pihak wakil rakyat di negeri lumbung padi Karawang ini, disinyalir malah berpihak kepada pengusaha lewat cara memberikan nota dinas yang diperuntukan pihak pengusaha tersebut.
           Taryana dan Rasim mengungkapkan, belakangan ini para penggarap tambak di Desa Muara sedang dihadapkan kepada berbagai permaalahan, terkait dengan bertubi-tubinya pelaksanaan budi daya ikan tambak yakni ikan bandeng. Akibat cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini para petani tambak terus merugi, karena hasil panen ikan bandeng tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan. " Kami lebih linglung lagi setelah pihak pengusaha akan mengambil kembali areal pertambakan yang sudah menjadi sumber penghidupan bagi keluarga," ujar Rasim dan Taryana, yang diamini sejumlah petambak lainya. **















Subscribe for latest Apps and Games