Soal Lahan Tambak 150 Hektar di Muara
DPRD Karawang Diduga Memihak Pengusaha Berkantong Tebal
KARAWANG - Masalah lahan tambak seluas 150 Hektar, di Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan, Diduga DPRD Karawang memihak pengusaha berkantong tebal guna menguasai areal pertambakan yang pernah diterlantatkanya. Hal ini, diketahui naga-naganya paska pertemuan delegasi 139 petani penggarap dengan komisi A DPRD setempat, malah Ketua DPRD memberikan nota dinas kepada PT. KKS.
         Lebih mengagetkan lagi, kata Taryana dan Rasim, pihak DPRD itu sendiri malah meminta batuan kepada beberapa pihak agar tiga petani penggarap segera bergabung dengan 136 petani penggarap laianya, guna mendukung PT.KKS kembali menguasai lahan tambak 150 Hektar di Desa Muara. " Ada apa pihak Dewan bersama Sekretarias DPRD menyatakan hanya tinggal tiga orang penggarap lagi yang masih bersikeras menolak lahan  untuk dikuasai penguasaha PT, KKS," ujar Taryana.
         Padahal, Ketua Kontak Tani dan Nelayan, Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan, Hadis, Selasa (3/4) lewat telepon genggamnya menyatakan, mayoritas petani penggarap lahan tambak seluas 150 Hektar hingga kini menolak kembalinya penguasaan lahan oleh PT. KKS. Hadis, secara jujur menjelaskan dari 139 penggarap diperkirakan hanya sebanyak 15 penggarap yang pro kepada PT. KKS." Tidak benar jika mayoritas petani penggerap sudah merelakan lahan tambak garapannya, untuk diserahkan kembali kepada PT. KKS tersebut," tegas Hadis.
         Menurut Hadis, masalah lahan tambak seluas 150 Hektar di Desa Muara, tampaknya masih di persimpangan jalan paska Turba Komisi A dan paska pertemuan delegasi petani tambak dengan Komisi A kembali yang berlangsung di gedung DPRD Karawang, pekan kemarin. Bahkan,Bupati Karawang, H. Ade Swara yang berjanji akan turun kebawah (Turba) guna menemui ratusan penggarap dan lokasi tambak yang akan diambil alih kembali oleh PT. KKS, hingga kini masih dalam penantian.
        Dalam hal ini, kata Hadis, dukungan kepada 139 penggarap guna mempertahankan lahan tambaknya yang menjadi sumber penghidupan bagi keluarganya bukan berkurang, tetapi malah bertambah. " Siapa bilang hanya tinggal tiga petani penggarap lahan tambak yang masih bertahan, jika ada atau siapapun yang ngomong seperti itu, saya mohon untuk meralay ucapan atau perkataan tersebut," tegas Hadis, Ketua kelompok Tani Nelayan, Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan.
        Dia berharap, agar Bupati Karawang, H. Ade Swara, bersama Ketua DPRD setempat, H. Tono Bachtiar, untuk berpihak kepada para petani penggarap lahan tambak yang selama ini dijadikan sumber penghidupan bagi keluarganya. " Pak bupati dan pak Ketua DPRD, saya minta keperpihaknya, karena lahan tersebut satu-satunya andalan untuk kelangsungan kehidupan para penati tambak di Desa Muara," pungkasnya. **






Subscribe for latest Apps and Games