Dipersoalkan
Penempatan PNS di Pemkab Karawang
KARAWANG - Penempatan pejabat PNS
di Lingkungan Pemkab Karawang mulai dipersoalkan lawan politik bupati
terpilih. Padahal, setiap rezim yang berkuasa disinyalir penempatan
pejabat PNS berlumuran " Suka dan tidak suka", dengan modus opernadi
serupa tapi tidak sama.
Sekitar penempatan PNS
pejabat di tempat setrategis diduga lawan politik Bupati Karawang, H.
Ade Swara menghembuskanya lewat "Wani Piro". Padahal, rezim bupati
sebelumnya untuk menempatkan pejabat PNS di posisi setrategis tadi,
tidak domoninan mengedepankan PNS itu memenuhi syarat normatif, tetapi
yang lebih ke depan penggangkatan pejabat tadi menggunakan istilah"
Jabatan adalah kepercayaan". " Seharusnya antar rezim pendukung bupati
lama atau sekarang tidak mempermasalahkan soal penempatan jabatan di
Pemkab," ujar Iqbal Lelono, salah seorang rekanan di Pemkab Karawang.
Menurut Iqbal, pada
jaman rezim lama juga ada pejabat PNS yang pangkatnya lebih rendah
melangkahi pejabat PNS lebih tinggi kepangkatannya. " Jika dulu kita
kritik kenapa PNS ini lebih tinggi pangkatnya bisa dilangkahi PNS lebih
rendah pangkatnya, maka jawaban Kepala BKD kalau masalah penempatan
jabatan itu merupakan kepercayaan dari atasan dan tidak melulu
mengedepankan syarat normatif saja," ujar Iqbal Lelono.
Sebagai putra
daerah Iqbal lelono merasa prihatin, antara lawan politik suka
mempermasalahkan soal penempatan jabatan. Padahal, ketika rezim lama
yang didukungnya berkuasa di Kabupaten ini, pemimpin kabupaten ini lebih
mengedepankan dasar "Suka tidak sukan" dengan kemasan bahwa penempatan
pejabat PNS di OPD setrategis merupakan kepercayaan pimpinan.
Waktu jaman bupati
rezim sebelumnya berkuasa di Kabupaten Karawang, kata Iqbal, pernah
terjadi PNS yang statusnya guru ditempatkan menjadi Kepala Seksi di
Dinas Perhubungan, Kemudian PNS yang bertugas di Bagian BKKBN dijadikan,
Kepala Bidang Pengawasan di Dinas Cipta Karya, dan ada juga PNS
berdisplin ilmu pendidikan, menjadi Sekdin di Kantor Dinas Pertanian. "
Jadi wajarlah jika sekarang ada berdisiplin ilmu perawat menjadi kepala
seksi Trantib di Kecamatan karena dulunya kasus semacam itu pernah
terjadi," kata Iqbal, salah seorang pemborong rekanan Pemkab.
Dia berharap
antara pendukung bupati atau mantan bupatinya itu sendiri, saling
bersinergi untuk membangun Kabupaten Karawang lebih maju lagi. Dan
sebaliknya, jangan sok kuasan, sok merasa bersih dan paling pintar saat
memimpin Kabupaten Karawang ini.**