Kasusnya Tak Ditindak Lanjuti Polsek Rawamerta
Warga Desa Sukaraja Coit Diduga Setelah Disuntik Dokter
KARAWANG - Darja(47) warga Kampung Gadel, Desa Sukaraja, Kecamatan Rawamerta yang diduga meninggal  setelah disuntik dokter klinik Saf 13 hari lalu, disinyalir kasusnya didiamkan pihak Polsek Rawamerta. Kematian penduduk desa tadi tidak diproses lewat jalur hukum karena teranulir oleh pernyataan istri korban yang tidak akan menuntut terhadap dokter penyuntik suaminya.
           Menyusul tidak diprosesnya kematian, Darja, oleh pihak Polsek Rawamerta, banyak menimbulkan tanya tanya di tengah masyarakat Kecamatan Rawamerta. Pertanyaannya, apakah karena pihak klinik Saf sudah memberikan uang Rp 20 juta terhadapa istri korban, atau terdapat faktor lainya di balik kematiannya di ujung jarum suntik tersebut. " Polisi Polsek Rawamerta benar-benar baik, dokter yang ditenggarai menyuntik penduduk hingga meninggal, dibiarkan bebas tak di BAP," ujar Sejumlah penduduk di Kecamatan Rawamerta.
               Menurut Sarni(37) istri korban, suaminya pada tanggal 2 Mei 2012 sekitar pukul 10 WIB, mengeluh kesakitan karena meresa sesak nafas. Mendengar keluhan suaminya seperti itu, Sarni-pun segera menyuruh anaknya untuk dilakukan pengobatan ke Klinik Saf, yang berada di jantung kota Kecamatan Rawamerta.
                  Namun betapa kagetnya, Istri korban tadi, sejam setelah berangkat dari rumahnya, tiba-tiba sekitar pukul 11.00 WIB suaminya, Darja, dikabarkan meninggal. Mendengar kejadian seperti itu, Sarni-pun sebagai istri segera bergegas menyusul ke Klinik Saf tempat suaminya berobat. " Suami saya meninggal setelah berobat di Klinik Saf," ujar Sarni, saat ditemui di rumahnya, di Kampung Gadel, Desa Sukaraja, Kecamatan Rawamerta.
                 Sarni menjelaskan, sebelum suaminya menghembuskan nafas terakhir kondisinya sehat seperti biasa, namun pada tanggal 2 Mei 2012 ada keluhan sesak nafas. Sarni-pun mengetahui sekitar kematian suaminya setelah disuntik dokter jaga kilinik saf, setelah sebelumnya menerima informasi dari dari orang lain.
                  Kepala Klinik Saf di Kecamatan Rawamerta yang juga Wakil direktur RSUD Karawang, dr.Ida saat dikonfirmasikan di ruang kerjanya mengatakan, bahwa dr jaga yang bekerja di kliniknya benar telah menyuntik pasein bernama Darja. Namun suntikan tersebut dilakukan untuk mengobati penyakit mah yang diderita korban." Suntikan untuk mengobati penyakit mah tersebut tidak mematikan, jika di pasein itu sendiri tidak memilik penyakit lain seperti jantung dan sebagainya," ujar dr, Ida saat di temui di RSUD Karawang,kemarin.**