Truk Angkutan Tanah dan Material ke Pertamina Tegalsawah Rusak Jalan & Bikin Sesak Nafas
KARAWANG - Sejumlah masyarakat yang tinggal di sepanjang jalan alternatif Manunggal antara Kelurahan Palumbonsari hingga Desa Tegahsawah, Kecamatan Karawang Timur, mengeluhkan sekitar angkutan tanah dan bahan material menuju proyek Pertamina, selain merusak jalan juga debu tanah yang beterbangan di ruas jalan dirasakan sangat mengganggu kesehatan. Akibat debu tanah beterbangan yang berasal dari truk angkutan tersebut, jika musim kemarau debu tanah mengotori rumah penduduk dan musim penghujan jalan menjadi becek.
           Menurut Wandi, Pendi dan Sartiman, warga Kelurahan Palumbonsari, akibat hilir mudiknya kendaraan truk pengangkut tanah menuju lokasi proyek Pertamina tadi, kerusakan jalan terparah di depan SMP dan SMA Karawang Timur. Kerusakan jalan juga terlihat di jalan alternatif Kampung Taneuhbeureum, dimana aspal hotmix di lokasi tersebut sudah terkikis, hingga tidak nyaman untuk dilewati kendaraan roda dua maupun angkutan umum lainya.
           Diduga, akibat hilir mudiknya angkutan tanah tersebut, kerusakan jalan mengancam ruas jalan sekitar pintu gerbang perumahan Buana Asri. Betapa tidak, jalan yang semula mulus dan lurus, kini menjadi bergelombang dan jika kendaraan-kendaraan truk pengangkut tanah dan bahan materil tersebut dibiarkan tidak menutup kemungkinan bakal mengalami kerusakan. " Kendaraan truk angkutan tanah dan material setiap harinya lebih dari seratus," kata Wandi, Pendi dan Sartiman.
            Lain kata pengendara sepeda motor, bernama Alih, setiap hari jika ketemu atau berpapasan dengan truk-truk pengangkut tanah dan meterial bangunan di jalan depan SMA dan SMP Lamaran, selain dirasakan sangat mengganggu pernafasan, juga gatal-gatal akibat  pakaian yang dikenakan terkena debu-debu beterbangan. " Bukan main tak sedapnya jika truk pengangkut tanah ke lokasi Pertamina Tegalsawah lewat di situ," ujar Alih.
           Debu beterbangan dari truk angkutan menuju proyek Pertamina juga ikut mengotori rumah-rumah penduduk yang tinggal antara tikungan Lamaran hingga Tegalsawah. Rumah mereka yang semula kelihatan asri, kini menjadi kotor, dan tidak jarang debu yang mengototi rumah itu mengakibatkan gatal-gatal.
          Kondisi yang memperburuk jalan dan pemukiman penduduk yang tinggal di sepanjang jalan alternatif Tikungan Lamaran hingga Tegalsawah, hingga kini belum ada yang mempertanggungjawabkan. Lebih parah lagi, jalan dibiarkan rusak, penduduk dan pengendara sepeda motor, serta pelajara di dua sekolah tersebut dibiarkan untuk bergelut dengan kotoran debu yang beterbangan dari truk angkutan tanah dan bahan material menuju lokasi proyek Pertamina Tegalsawah.**






 

     


Subscribe for latest Apps and Games