DPRD Bakal Hearing SMAN I Karawang
"Dengan ada Sumbangan Sekolah Terlalu Besar"
KARAWANG - DPRD Karawang pada pelaksanaan PSB(Penerimaan Siswa Baru) tahun 2012 bakal melakukan hearing terhadap SMAN I menyusul adanya berita miring sekitar pungutan sumbangan sekolah yang dinilai terlalu besar dan dirasakan jomplang dibanding sekolah-sekolah tingkat lanjutan atas yang berada di negeri lumbung padi. Bukan itu saja yang akan diminta pertanggungjawabkan terhadap SMAN I Karawang, tetapi juga pada pelaksanaan PSB kemarian telah memungut biaya pendaftaran, dimana bagi para siswa yang dinyatakan tidak lulus tidak dikembalikan uang pendaftarannya tersebut.
           " Mungkin bagi para orang tua murid di sekolah-sekolah yang berada di kota besar uang sumbangan sekolah antara Rp 3 juta hingga Rp 9 dianggap tidak ada apa-apanya, tetapi bagi urang karawang biaya sumbangan sebesar itu jika benar adanya dirasakan sangat pencekik leher. Kemudian biaya pendaftaran yang dipungut pada penerimaan siswa kemarin, jika tidak dikembalikan kepada para siswa yang tidak diterima kemana larinya," ujar H. Suroto, SE, Sekretaris DPRD Karawang, Minggu(8/7) saat di temui lewat telepon genggamnya.
             Menyusul adanya pungutan sumbangan sebesar itu, kata sekwan, pihaknya masih mengedepankan ajas praduga tidak bersalah. meski pihaknya telah menerima pengaduan dari beberapa orang tua yang anaknya diterima dan tidak diterima disekolah tersebut. " Memang sekitar besarnya pungutan sumbangan di SMA tersebut dirasakan terlalu besarnya sifatnya masih dugaan, dan untuk membuktikan kebenarannya pihak DPRD akan segera melakukn hearing," tegas H. Suroto, Sekretaris DPRD Karawang.
                Dalam forum hearing dengan materi PSB tahun 2012, kata H. Suroto, pihak DPRD setempat juga akan mengundang Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga(Disdikpora) Kabupaten Karawang, Drs. Agus Supratman, bersama punggawanya. Hal ini, dilakukan guna membuat terang adanya dugaan pungutan sumbangan sekolah yang dilakukan terhadap siswa baru tahun 2012.. " Pihak dewan juga akan memanggil pihak terkai di pemkab Karawang," ujanya.
               Menurut H. Suroto, gaya baru PSB di Kabupaten Karawang, dengan sistem passing grade dan bagi calon siswa SMAN hanya diberi kesempatan mengambil satu pilihan, memang sisi lain adan fistifnya dan di pihak lain dirasakan oleh calon siswa itu sendiri cukup mereotkan. Betapa tidak dengan limit waktu hanya satu pekan lewat penerimaan sistem passing grade tadi, calon siswa harus memonitornya lewat internet, kemudian jika mereka mengetahui tidak diterima di SMAN yang semula mendaftarnya maka kemudian memaksa harus mengambil berkas pendaptarn tadi lalu kemidian harus mendaftarkan kembali ke SMAN yang passing gradenya lebih rendah supaya bisa diterima.
             Terkait dengan adanya dugaan sumbangan sekolah terlalu tinggi, sejauh ini belum diperoleh komfirmasi dari pihak sekolah SKAN I Karawang. Hal ini, karena pihak pentolan sekolah SMAN I tersebut sulit untuk diminta keterangannya, dan terkesan tertutup agar bisa ketemu dengan kepala sekolah SMAN I tersebut.**





Subscribe for latest Apps and Games