Buntut Penempatan Jabatan lewat Wanipiro
"Disiplin PNS Karawang Melempem, Pasca Lebaran Banyak Tak Masuk Kerja"
KARAWANG
- Diduga buntut penempatan jabatan di Pemkab Karawang lewat jalur
"Wanipiro" disiplin PNS di negeri lumbung padi ini mejadi melempem. Ini
bisa dilihat pasca lebaran hari pertama dan ke dua masuk kerja masih
banyak pegawai Pemkab itu memilih diam di rumah dan bahkan ada yang
masih belum balik di tempat mudiknya.
Beberapa PNS
Pemkab yang berhasil ditemui rata-rata mengatakan, rajin masuk kerja
dan lebih mengedepankan disiplin di rezim bupati sekarang ini bukan
suatu jaminan untuk bisa menduduki jabatan strategis. Tetapi yang lebih
ampuh untuk menduduki jabatan di Pemkab Karawang sekarang ini disinyalir
asal berani
"Piro" serta mau mendekati ibu PKK. " Rezim Bupati Karawang sekarang
ini tidak jelas parameternya untuk menduduki jabatan setrategis," ujar
beberapa PNS di lingkungan Pemkab, baru-baru ini.
Menurut beberapa PNS, praktek untuk mendapat jabatan setrategis lewat
"Wanipiro" memang secara yuridis formal sulit untuk dibuktikan, meski
ada dua mengutipnya yakni oknum di kantor BKD sendiri mapun oknum PNS di
Kantor Dinas Koprasi setempat. Tampaknya cara memetik duit untuk
pelumas menempati jabatan basah atau naik jabatan, hanya bisa diketahui
jika kedua oknum tadi tertangkap basah saat memperagakan modus
operandinya.
Beberapa pejabat dan PNS Pemkab
Karawang yang mengaku terus terang kehidupannya"kere" dengan kondisi
penempatan jabatan seperti itu, mereka lebih memilih tiarap saja. "
Meski rasa dongkol menyelimuti diri,
dari pada menempati jabatan dan naik pangkat lewat cara -cara tidak
normal sebagaimana pakem di lingkungan PNS, kami lebih memilih jalan di
tempat saja, " ujar beberapa PNS yang minta namanya untuk tidak ditulis.
Beberapa PNS Pemkab Karawang yang berhasil ditemui, Minggu(26/8)
mengatakan, dimungkinkan hari ke empat masuk kerja pasca lebaran,
Senin(27/8) masih banyak PNS yang masih mangkir kerja. Alasanya, selain
lebih meningkatkatkan kinerja dan mengdepanlan GDN tadi tidak "Ngaruh"
untuk pertimbangan dalam menempati jabatan-jabatan di Pemkab Karawang
ini, juga jika memaksakan masuk kerja-pun hannya dijadikan forum
berlebaran dengan teman sejawat saja dan belum tentu langsung bekerja
seperti hari biasanya.
Kemudian pihak Kantor
BKD(Badan Kepegawaian Daerah) Pemkab setempat, yang melakukan absen
secara tertulis-pun tidak bisa berbuat banyak ketika akan dilakukan
mutasi jabatan di lingkungan Pemkab. Mereka pejabat yang ditempatkan di
Kantor BKD tadi, jika diminta pertanggungjawaban hanya bicara satu kata,
kami sudah mengusulkan nama-nama pejabat yang sudah waktunya menduduki
eselon IV sampai II, tetapi selanjutnya terserah yang berkuasa di
Kabupaten Karawang ini.**