Ketua DPRD Karawang, H. Tono Bachtiar :
"Sering Mutasi Masih Dipasangnya Pejabat Invalid Indikator Lambatnya Serapan Dana APBD"
KARAWANG
- Ketua DPRD Karawang, H. Tono Bachtiar, mengaku merasa prihatin sejak
dua tahun disyahkannya Perda APBD pada pelaksanaannya sering mengalami
keterlambatan resapan dana yang sudah dialokasikan pembangunan.
Dimungkinkan " Lemotnya" serapa dana APBD yang diperuntukan proyek
pembangunan yang terjadi pada tahun anggaran 2011 dan 2012, sebagai
indikatornya akibat dari sering dilakukannya mutasi jabatan di
lingkungan Pemkab setempat dan masih dipasangnya pejabat PNS invalid di
OPD yang produktivitas kerjanya gemuk.
Menurut Ketua DPRD tadi, seharusnya bupati karawang tidak terlalu
sering melakukan rotasi pensonil di setiap OPD di lingkungan Pemkab.
Pasalnya, dengan pergantian pejabat PNS di setiap dinas dan intansi,
suka atau tidak suka, benar atau tidak benar dirasakan sangat mengganggu
kinerja, terutama ketika proyek pembangunan yang sumbernya dari APBD
akan dimulai. " Bongkar pasang pejabat PNS di setiap pos kerja merupakan
indikator dari tidak terserapnya dana APBD," kata H. Tono Bachtiar,
Rabu912/9) di kantornya.
Dalam hal ini, H. Tono, juga menghimbau kepada bupati untuk tidak
menempatkan pejabat PNS di unit kerja yang produktivitasnya gemuk. Dia
minta untuk kecepatan pelaksaan pembangunan dan tidak menghambat
pelayanan terhadap masyarakat, bupati untuk segera menempatkan pejabat
PNS yang masih energik yang disesuaikan dengan disiplin ilmunya
masing-masing. " APBD Karawang ini setiap tahunnya sudah memihak ke
rakyat, tetapi jika pejabat PNS yang ditempatkan di unit kerja itu
keberadaan fisiknya sudah invalid, maka patut diduga akan menjadi
indikator lemotmnya serapa APBD pada setiap tahun anggaran," katanya.
Selaku pimpinan dewan, H. Tono, akan segera melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan pembangunan fisik, terutama yang berada di Dinas
Cipta Karya dan Bina Marga. Pengawasan itu juga dilakukan, guna
mengetahui kebenaran rumor adanya pelaksanaan proyek pembangunan fiktif.
" Saya harus menelusuri kebenaran bahwa pelaksaan pembangunan hingga
September 2012 mencapai 46 % sebagaimana tersiar lewat rumor yang
berkembang di tengah masyarakat Kabupaten Karawang," ujar H. Tono.
Ketua DPRD Karawang, H. Tono Bachtiar, mengakui, adanya laporan dari
berbagai komunitas masyarakat bahwa selama tahun angaran 2011 dan 2012
penyerapan anggaran APBD terutama dari sektor belanjan baranng lodinya
lama. Sehingga, ada beberapa proyek yang muncul di mata anggaran tahun
2011 yang tidak bisa terkejar hingga akhir tahun, maka melaksanaan
pembangunannya lagi diluncurkan ke tahun anggaran 2012.
Celakanya lewat luncuran angaran tadi, kata Ketua DPRD Karawang, jika
proyek luncuran tahun 2011 tidak bisa juga dirampungkan pembangunanya di
tahun anggaran 2012, yakni bakal menjadi preseden buruk terhadap
kepercayaan publik kepada pihak pemerintah. Kondisi tersebut diperparah
lagi ketika proyek luncuran tahun 2011 dan tahun anggaran 2012 belum
juga 100% terserap, pihak eksekutif sudah minta disyahkan Anggaran Biaya
Tambahan(ABT).**