Ketua DPRD Karawang Lakukan Pembohongan
Bilang Jalan di Perkotaan dan Pedesaan 80% Sudah Dicor Beton
KARAWANG
- Ketua DPRD Karawang, H. Tono Bachtiar, disinyalir telah melakukan
pembohongan public menyusul pernyataannya lewat baliho-baliho bahwa
jalan dari mulai perkotaan hingga pedesaan sudah 80 persen dicor beton.
Padahal, teman sejawatnya sendiri di gedung wakil rakyat negeri lumbung
padi, bahwa realisasi pembangunan jalan, jembatan, sarana pengairan dan
gedung pada anggaran 2012, baru terserap tidak kurang dari 40 persen.
Bahkan, H. Abas Hadi Mulyana, anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat
DPRD setempat, dengan lambannya proses pembangunan hingga baru mencapai
serapan anggaran 40 perse tadi, mengancam tidak akan menyetui pengesahan
ABT (Anggaran Biaya Tambahan) tahun 2012. " Pernyataan Ketua DPRD, H.
Tono Bachtiar dengan anggotanya menjadi "Paradoksal" dan patut diduga
telah melakukan pembohongan public," ujar, Dendang, Praktisi hukum di
Kabupaten Karawang.
Dalam hal ini, H. Tono selaku Ketua DPRD, lewat pernyataannya yang
tertulis di baliho lengkap dengan gambar poto pribadinya, bahwa jalan di
perkotaan hingga pedesaan sudah 80 persen dicor beton, sudah keluar
jalur sebagai seorang anggota legeslatif. Kenapa demikian?, karena harus
harus mengklaim jalan-jalan di kabupatennya sudah dicor beton 80
persen, seharusnya dilakukan Bupati Karawang sebagai pelaksana
pembangunan," ujar Dendang, seraya berkata bahwa fungsi legeslatif sudah
jelas sebagai kontroling, bajeting.
Kemudian lanjut Dendang, yang perlu dipertanyakan baloho dengan gambar
foto Ketua DPRD, H. Tono Bachatiar lewat baliho dengan kontruksi
permanen yang dipasang dari mulai perkotaan hingga pedesaan, asal
anggarannya dari mana. Jika anggaran APBD yang dipergunakan tampaknya
sudah keterluan, dan dari pada dipergunakan hanya untuk pamer tampang
Ketua DPRD semata lebih baik dipergunakan untuk membangun dan
memperbaiki jalan yang masih rusak di seluruh pelosok Kabupaten Karawang
ini.
Sejauh ini
berdasarkan pemantoan, Dendang, kondisi jalan dari mulai perkotaan
hingga pedesaan masih dibiarkan rusak, begitupun pembanguan sarana
pertanian oleh pihak Kantor Bina Marga dan Pengairan setempat banyak
yang belum terjamah lagi pembangunannya. Lebih menyedihkan jika ada
perbaikan infrasstruktur pembangunan sarana pertanian oleh pihak kantor
Bina Marga dan Pengairan setempat, terkadang lokasinya bentrok dengan
pihak BBWS Bandung.
Menurut Dendang, H. Tono Bachtiar, selaku anggota wakil rakyat
benar-benar telah membohongi rakyatanya. Betapa tidak, di dekat tempat
terpampang baliho poto dia yakni di tikungan Lamaran, Kelurahan
Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, jalan dari mulai SMPN I Karawang
Timur, SMAN2, depan gerbang perumahan Buana Asei hingga Jalan Taneuh
Beurum dibiarkan rusak. Lebih parah lagi kondisi jalan di depan SMPN I
dan SMAN 2 Karawang Timur, akibat jalan dibiarkan rusak, para siswa
setiap masuk dan keluar sekolah memaksa harus bergelut dan memaksa harus
menghisap debu-debu yang beterbangan akibat tertiup olah hilir musiknya
kendaraan yang melintas di situ.**