Rebutan Lokasi Proyek Terjadi di Karawang
Bina Marga Lebih Awal Lakukan Pengerukan, BBWS Bandung Baru Pasang Patok Merah
KARAWANG
- Kalen atau sungai Maryamah yang membentang dari Desa Rawagempol
Wetan, Sukakerta, Muara Baru, Kecamatan Cilamaya Wetan yang posisinya
menjorok ke bibir Pantai Laut Jawa, belakangan ini menjadi rebutan
pengerukan antar pihak Kantor Dinas Bina Marga Karawang dengan
BBWS(Balai Besar Pengawas Sungai) Bandung, Jawa Barat. Akhir September
2012 pihak Kantor Bina Marga setempat sudah rampung melakukan pengerukan
sepanjang 7 KM, sedangkan dari Kantor BBWS Bandung baru melakukan
pemasangan patok merah dari TKP yang sama dengan mengklaim bakal
melakukan pengerukan lumpur di sungai tadi sepanjang 20 KM.
Sejumlah masyarakat Desa Rawagempol Wetan, yang tinggal di sepanjang
Kalen atau Sungai pembuang Maryamah, mengaku, kebingungan pasca
pengerukan oleh pihak Bina Marga dan Pengairan setempat, tiba-tiba pihak
BBWS melakukan pematokan yang diduga bakal memualai di titik yang sama
guna mengerjakan proyek serupa. Menurut mereka, yang hanya membedakan
diproyek pengerukan tersebut, pihak Kantor Bina Marga dan Pengairan
Karawang tidak pernah transparan soal biaya, sedangkan pihak BBWS di
hadapan masyarakat Desa Rawagempol Wetan menyebutkan bahwa biaya
pengerukan sungai sepanjang 20 KM tadi mencapai Rp 3,6 Miliar.
Dalam hal ini, masyarakat melalui Kepala Desa Rawagempol Wetan,
Kecamatan Cimalaya Wetan, H. Udin Abdul Ghani, Senin (24/9) dengan sudah
dikeruknya Kalen Maryamah oleh pihak Bina Marga setempat 7 KM,
seharusnya pihak BBWS yang memulai pengerjaan proyek yang sama tidak di
titik yang sama. Kemudian agar jumlah uang yang sudah tercantum dalam
mata anggaran Rp 3,6 Miliar tadi tidak mubazir karena dari pengerukan 20
KM sudah terpotong 7 KM tadi oleh pihak Bina Marga, maka sebaiknya
dalokasikan ke kalen-kalen atau sungai pembuang lain yang hingga kini
belum terjamah pengerukan.
Selanjutnya masih menurut Kades Rawagempol Wetan, dari pada dana yang
diperuntukan ngeruk 7 Km tadi dikembalikan menjadi Silva lebih baik
dipakai untuk membiayai TPT(Tempat Penahan Tanah) sepanjang kalen
Maryamah tadi. " Jika pekerjaan pengerukan BBWS dipotong 7 KM oleh hasil
kerja Bina Marga, maka sisa yang belum dikeruk hanya 13 KM antara kalen
yang membentang wilayah Desa Sukakerta dan Muara Baru," kata Kades H.
Udin Abdul Ghani.
Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Karawang, H. Asikin, mengatakan,
bahwa proyek pengerukan Kalen Maryamah di Desa Rawagempol Wetan sudah
diprogramkan sekitar pengerukannya beberapa tahun lalu, menyusul adanya
laporan dari masyarakat setempat bahwa di situ sering terjadi banjir
bila musim penghutan tiba, Karena usulan dana pengerukan oleh pihak DPRD
Karawang baru direalisasikan pata tahun anggaran 2012, maka segera
dilakukan pengerukan
sepanjang 7 KM sebagaimana disetujui dalam APBD tahun ini.
Pengerukan Kalen Maryamah dikerjakan lebih cepat,
kata H. Asikin, khwatir akan segera musim penghujan tiba. Sehingga
dengan rampungnya pengerjaan pengerukan sungai pembuang tersebut, baik
masyarakat, petani padi dan petani tambak tidak merasa khawatir lagi
pemukiman, lahan sawah maupun tambak ikannya, akan kebanjiran seperti
tahun-tahun sebelumnya.**