Terjadi di Pemkab Karawang
Raih Jabatan Lewat Wanipiro Bikin Pejabat PNS Mati Kreatif
KARAWANG
- Menanggapi fenomena yang terjadi di lingkungan Pemkab Karawang guna
menduduki jabatan harus lewat "Wanipiro" sungguh sangat memprihatinkan.
Hal ini berdampaknya bagi pejabat PNS yang kehipuannya "Kere" bisa-bisa
mati kreatif, dan sebagai konsekwensinya memaksa harus diloncati para
PNS berkantong tebal yang notabenenya statusnya masih yunior.
Mantan Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S Muchtar, Minggu(9/9) saat
ditemui di kediamannya di Perumahan Karang Indah, Kecamatan Karawang
Barat, mengatakan, jika benar guna menduduki jabatan harus terlebih
dahulu lewat jalur wanipiro, hal ini sudah merusak tatanan organisasi
pemerintahan khusunya di Kabupaten Karawang. Dimungkinkan, kesempatan
itu bakal menjadi peluang bagi PNS berkantong tebal, tetapi tidak
memiliki etos kerja.
Menurut Dadang, jika benar itu terjadi di tubuh Pemkab Karawang, kalau
dibiarkan modus operandi pelaksanaan penempatan jabatan lewat wanipiro
tadi, maka akan menjadi preseden buruk terhadap pengembangan karier PNS
di negeri lumbung padi ini. " Jika sudah banyak yang mendengar untuk
menduduki jabatan harus wanipiro, maka sebagai pembuktiannya tinggal
menunggu korban ngoceh saja," katanya.
Dalam hal ini, istilah wanipiro yang berkembang di Pemkab Karawang,
dampaknya juga ikut menghantuai pengisian jabatan Sekda, yang segera
kosong pada Desember 2012 nanti. Bagi pejabat PNS yang tidak memiliki
setumpuk uang dan hanya mengandalkan disiplin ilmu serta pumpuni di
bidang pemerintahan disertai sudah mengabdi puluhan tahun di Pemkab
Karawang, tanpaknya tidak "PD" alias kurang percaya diri untuk
dipromosikan menjadi calon Sekda tersebut.
Dicontohkan di Pemkab Karawang ini pejabat PNS yang bisa dipromosikan
untuk menjadi calon Sekda dengan kreteria memenuhi syarat normatif,
tampaknya boleh di bilang banyak. Tetapi pejabat tadi, rata-rata
kehidupannya tidak bakal bisa untuk memenuhi wanipiro, sehingga meski
jabatan Sekda hanya tinggal menyisakan waktu dua bulan lagi, tidak satu
pun pejabat PNS tadi berani mendekati siapapun yang lebih berkuasa di
negeri lumbung padi ini. " Pangkat saya sudah
bisa
untuk menduduki jabatan Sekda, tapi saya punya kelemahan tidak banyak
memiliki uang," ujar beberapa pejabat eselon II di Pemkab Karawang.
Menanggapi rumor mantan Sekda Karawang yang kini bertugas di Pemprov
Jawa Barat, akan balik lagi ke Pemkab Karawang, karena memiliki setumpuk
uang langsung dibantah mantan ajudannya, Drs. Asep Aang yang kini
menjabat Kabid mutasi di Pemkab setempat. Menurut, Drs. Aang, dari pada
mantan bos harus kembali menjabat Sekda Karawang lalu kemudian
disebutkan rumor tadi berani manipiro Rp 2 Milyar, lebih baik uang
sebesar Rp 2 Milyar itu dipakai nyalon bupati di tempat lain, ketimbang
harus dipakai nyogok jabatan Sekda.**
,