Pejabat di Dinas Koperasi Karawang Diduga Pengepul Duit Wanipiro Mutasi Jabatan
KARAWANG - Hr, salah seorang pejabat di Dinas Koperasi Kabupaten Karawang diduga sebagai pengepul "Duit Wanipiro" pada setiap mutasi jabatan di lingkungan Pemkab Karawang. Hal ini, terindikasi menyusul pengakuan pejabat yang "Gol" dan yang gagal untuk menduduki jabatan setrategis pada pelaksanaan rotasi jabatan akhir-akhir ini.
              Beberapa pejabat yang gagal mutasi ke jabatan yang diinginkanya, mengungkapkan, seperti biasanya beberapa hari menjelang dilaksanakannya mutasinya jabatan, ada telepon masuk dengan perintah terlebih dahulu harus menemui, Her. Tetapi karena perintah orang yang menelpon lewat HP tadi tidak dikabulkan, akhirnya untuk menduduki jabatan yang diinginkanya-pun menjadi "Gatot" (gagal tota)l.
              Banyak ragam pejabat tidak menuruti sang penelpon tadi, diantaranya ada pejabat yang merasa gengsi karena antara eselon pejabat sipemesan jabatan struktural tadi lebih tinggi. " Masa eselon saya lebih tinggi dari Her, harus tunduk dan datang ke ruangannya atau ke rumahnya, dari pada begitu lebih baik tidak menduduki jabatan yang diinginkan," kata salah seorang pejabat eselon II di lingkungan Pemkab setempat.
                Kemudian alasan lain yang diakui beberapa pejabat eselon III di beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah), enggal menemui Her yang disinyalir pengepul duit wani piro mutasi jabatan, karena tidak mampu memenuhi uang yang dimintakan sebagai tiket naik eselon tersebut. " Saya gagal tidak bisa menduduki jabatan kepala dinas itu karena tidak dapat menenuhi pesanan duit yang sudah dimintakan itu," ujar sejumlah pejabat eselon III yang minta jati dirinya tidak ditulis.
                Alasan lain pejabat tidak mau naik jabatan atau menempati jabatan setrategis di lingkungan Pemkab di priode 2010 - 2015 ini, karena mereka merasa tidak punya harga diri dan sebagai pedagang kambing. " Kami tidak suka dengan jual-beli jabatan dimutasi jabatan di lingkungan Pemkab Karawang sekarang ini, kalau caranya seperti tukang dagang kambing," kata salah seorang pejabat eselon III yang bertugas di salah satu kantor dinas di lingkungan Pemkab Karawang.
                Seperti diakui Raden Teja Surya, beberapa waktu lalu, menanggapi mutasi jabatan dibumbui "Wani Piro", kata dia, itu bukan buatan bupati, tetapi dimungkinkan dilakukan oleh orang-orang yang berada di sekeliling bupati. Menurutnya, Bupati Karawang sekarang ini, paling anti dan alergi dengan uang sogokan dalam bentuk apapun, makanya waktu saya masih menjbatan Kepala Inspektorat, untuk membuktikan kebenaran isu "Wani Piro" tadi, saya diperintahkan untuk menangkap basah para pelaku tersebut.**