GUBERNUR SERAHKAN PENGHARGAAN BHAKTI TNI KB KESEHATAN KE KABUPATEN KARAWANG
 KARAWANG -  Kabupaten Karawang meraih penghargaan dalam kegiatan Bhakti TNI KB Kesehatan Terpadu Tahun 2012 yang diselenggarakan oleh jajaran Kodam III / Siliwangi. Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan kepada Dandim 0604 / Karawang, Letkol. Inf. R. Haryono serta Bupati Karawang, H. Ade Swara saat upacara penutupan Bhakti TNI KB Kesehatan Terpadu Kodam III / Siliwangi yang di pusatkan di Lapang Karang Pawitan, Karawang, Selasa (20/11).
Penghargaan yang diterima Kab. Karawang tersebut antara lain adalah penghargaan kepada Dandim 0604 / Karawang, Letkol. Inf. R. Haryono sebagai Juara Tingkat Kodim Tahun 2012, sekaligus sebagai Tuan Rumah Penutupan Bhakti TNI KB Kesehatan Terpadu Tahun 2012, Kodam III / Siliwangi. Selain di tingkat Kodim, Kabupaten Karawang pun menjadi Juara II di tingkat  Koramil, yaitu Koramil 0406 / Cikampek. Atas keberhasilannya tersebut, Kodim 0604 / Karawang dan Koramil 0406 / Cikampek akan menerima piagam penghargaan, hadiah, dan piala.
Selain itu, Bupati Karawang, H. Ade Swara pun turut mendapatkan penghargaan atas partisipasinya dalam mendukung Kodim 0604 / Karawang sebagai Juara I Tingkat Kodim dan Tuan Rumah Penutupan Bhakti TNI KB Kesehatan Terpadu Tahun 2012, Kodam III / Siliwangi.  Penghargaan serupa pun turut diberikan kepada Camat Cikampek, Camat Tirtamulya dan Camat Kotabaru atas partisipasinya dalam mendukung Koramil 0406 / Cikampek Kodim 0604 / Karawang sebagai Juara II Tingkat Koramil Bhakti TNI KB Kesehatan Terpadu Tahun 2012 Kodam III / Siliwangi.
Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan mengatakan bahwa permasalahan dan persoalan kependudukan merupakan bagian penting yang harus diselesaikan oleh Pemerintah di berbagai tingkatan. Hal ini karena penduduk adalah bagian dari Negara yang sangat penting, karena tanpa ada penduduk tidak mungkin ada Negara. “Karena itulah, perkembangan suatu Negara sangat bergantung kepada kualitas penduduknya,” ujarnya.
Gubernur melanjutkan, kondisi inilah yang menjadikan sangat pentingnya pengendalian penduduk. Dengan harapan dapat tercipta generasi yang tidak akan menjadi beban dalam pembangunan di masa yang akan datang. “Hal ini perlu kita sadari bersama, dan sebagaimana slogan yang menjadi andalan saat ini, yaitu dua anak lebih baik, harus dapat menggema di seluruh Jawa Barat,” ujarnya.
Menurut Gubernur, angka laju pertumbuhan penduduk (LPP) Jawa Barat pada tahun 2012 ini mencapai 1,4 persen. Kondisi tersebut turut disumbang sebanyak 0,9 persen dari angka kelahiran, sedangkan sisanya merupakan akibat dari tingginya arus migrasi penduduk dari luar Jawa Barat. “Kondisi ini perlu menjadi perhatian serius, terlebih di Jawa Barat, Karawang dan Bekasi memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi,” tuturnya.
Untuk itu, Gubernur mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah turut bersama-sama Pemerintah untuk menyelenggarakan program keluarga berencana di berbagai sektor. Termasuk diantaranya adalah TNI, Polri, Tim Penggerak PKK, dan lainnya yang telah melaksanakan berbagai program KB dan Kesehatan. “Mudah-mudahan kerjasama ini dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang,” imbuhnya.
Bupati Karawang, H. Ade Swara menjelaskan bahwa program ini merupakan program lintas sektoral yang disusun dan dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah Daerah dan unsur TNI, yang juga melibatkan berbagai dinas/intansi terkait serta organisasi sosial masyarakat. Lebih jauh, program ini menjadi salah satu upaya dari TNI bersama Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan nilai indeks pembangunan manusia di Jawa Barat, termasuk di Kab. Karawang, melalui pelaksanaan program keluarga berencana dan pendewasaan usia perkawinan.
Lebih lanjut Bupati  mengatakan bahwa program Bakti TNI KB Kesehatan Terpadu Kodam III / Siliwangi tahun 2012 yang diselenggarakan di Kab. Karawang telah berjalan dengan baik. “Bahkan berdasarkan data yang kami terima sebelumnya, pencapaian peserta kb baru dan aktif semakin meningkat, serta cakupan pelayanan kesehatan pun menunjukkan grafik peningkatan yang signifikan,” jelasnya.
Namun demikian, lanjut Bupati, terlepas dari keberhasilan tersebut, keberadaan dan peran serta TNI, khususnya jajaran Kodim 0604 / Karawang sejatinya telah memberikan sumbangsih lain juga sangat berharga, yaitu dorongan terhadap suksesnya program pengendalian kependudukan, kesehatan, dan kesejahteraan keluarga di Kab. Karawang.
Sementara itu, Panglima Kodam III / Siliwangi, Mayjen Sonny Widjaja dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasdam mengatakan bahwa program ini merupakan kerjasama TNI, BKKBN, Pemerintah Kab/Kota, dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional, khususnya di sektor kependudukan sehingga dapat tercapai dengan baik. Permasalahan kependudukan tersebut banyak dipicu oleh adanya pernikahan usia dini. “Untuk itu, pada kegiatan Bakti TNI KB Kesehatan ini juga disisipkan dengan kegiatan pendewasaan usia perkawinan dan kesehatan ibu anak,” imbuhnya.(SAM)




Jelang Pilgub Gubernur Getol ke Karawang
KUNJUNGI PASAR BARU KARAWANG,  SOSIALISASIKAN KREDIT CINTA RAKYAT
KARAWANG - Menjelang Pilgub, Gubernur Jawa Barat, A. Heryawan yang juga calongub incumbent rada-rada getol datang ke Karawang kerap mengunjungi rakyat di negeri lumbung padi dari berbagai komunitas. Tidaklah mengherankan pertanyaanpun berhamburan dari para konsituen partai di kabupaten ini, yang partainya ikut mengusung cagub lainya di tatar sunda ini.
  Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan bersama Bupati Karawang, H. Ade Swara mengunjungi Pasar Baru Karawang, Selasa (20/11). Kedatangan orang nomor satu di Jawa Barat tersebut dalam rangka mensosialisasikan Kredit Cinta Rakyat (KCR) yang merupakan program kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank BJB yang diperuntukkan bagi kalangan pengusaha mikro kecil guna mengembangkan usahanya, sekaligus meninjau langsung kondisi pasar.
Gubernur Ahmad Heryawan dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa melalui Kredit Cinta Rakyat (KCR), Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank BJB memberikan fasilitas pinjaman dengan bunga kredit paling murah, yaitu hanya sebesar 8,3 persen efektif. “Melalui program berupa pinjaman ini kami berharap dapat memberikan manfaat bagi para pengusaha untuk meningkatkan usahanya,” ujarnya.
Lebih lanjut Gubernur menjelaskan bahwa pihaknya tidak menjadikan program ini dalam bentuk bantuan, melainkan dalam bentuk pinjaman. Hal ini didasari bahwa bantuan seyogyanya diberikan kepada kebutuhan tertentu, seperti bila terjadi kekurangan pangan, bencana, dan lain-lain. Selain itu, bila program ini diberikan kepada orang yang tidak berhak menerimanya, tentunya akan menimbulkan kebiasaan yang salah. “Akan tetapi bila diberikan sebagai pinjaman, tentunya ada motivasi tambahan untuk benar-benar mengembangkan usaha dan berupaya mengembalikannya,” ujarnya.
Melalui KCR ini, lanjut Gubernur, pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 165 miliar. Jumlah tersebut masih ditambah oleh susulan dana sebesar Rp. 75 miliar, sehingga total alokasi anggaran yang telah alokasikan untuk KCR mencapai Rp. 235 miliar. “Pinjaman ini diperuntukan bagi para pengusaha mikro kecil, dengan maksimal pinjaman yang bisa didapatkan mencapai Rp. 50 juta,” imbuhnya.
Gubernur melanjutkan, bahwa melalui bantuan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan usaha para pelaku mikro kecil. Untuk itu, Gubernur mempersilakan seluruh masyarakat untuk dapat memanfaatkan program ini, sehingga dapat semakin meningkatkan sektor usaha mikro kecil di Jawa Barat. “Apabila usaha dapat berkembang lebih maju, para pelaku usaha dapat memanfaatkan program pinjaman lainnya yang lebih besar, yaitu Kredit Mikro Utama, yang bunganya lebih kecil dari Kredit Usaha Rakyat (KUR),” tambahnya.
Sementara itu, dalam kunjungannya tersebut, Gubernur Ahmad Heryawan juga turut didampingi oleh Bupati Karawang, H. Ade Swara, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, Hj. Netty Heryawan, serta Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Karawang, Hj. Nurlatifah. Selain mensosialisasikan program KCR, Gubernur bersama rombongan juga melakukan dialog secara langsung dan mengunjungi kios-kios yang ada di Pasar Baru Karawang.
Usai mengunjungi pasar, rombongan langsung melanjutkan perjalanan menuju Posyandu Nusa Indah yang terletak di sekitar Jatirasa, Kec. Karawang Barat. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur beserta rombongan berdialog bersama para ibu yang merupakan warga sekitar posyandu tersebut. Dalam salah satu pesannya, Hj. Netty Ahmad Heryawan berharap para kader bersama warga untuk terus meningkatkan kegiatan pelayanan posyandu.

    Hal ini merupakan program lintas sektoral yang disusun dan dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah Daerah dan unsur TNI, yang juga melibatkan berbagai dinas/intansi terkait serta organisasi sosial masyarakat. Lebih jauh, program ini menjadi salah satu upaya dari TNI bersama Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan nilai indeks pembangunan manusia di Jawa Barat, termasuk di Kab. Karawang, melalui pelaksanaan program keluarga berencana dan pendewasaan usia perkawinan.
Lebih lanjut Bupati  mengatakan bahwa program Bakti TNI KB Kesehatan Terpadu Kodam III / Siliwangi tahun 2012 yang diselenggarakan di Kab. Karawang telah berjalan dengan baik. “Bahkan berdasarkan data yang kami terima sebelumnya, pencapaian peserta kb baru dan aktif semakin meningkat, serta cakupan pelayanan kesehatan pun menunjukkan grafik peningkatan yang signifikan,” jelasnya.
Namun demikian, lanjut Bupati, terlepas dari keberhasilan tersebut, keberadaan dan peran serta TNI, khususnya jajaran Kodim 0604 / Karawang sejatinya telah memberikan sumbangsih lain juga sangat berharga, yaitu dorongan terhadap suksesnya program pengendalian kependudukan, kesehatan, dan kesejahteraan keluarga di Kab. Karawang.
Sementara itu, Panglima Kodam III / Siliwangi, Mayjen Sonny Widjaja dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasdam mengatakan bahwa program ini merupakan kerjasama TNI, BKKBN, Pemerintah Kab/Kota, dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional, khususnya di sektor kependudukan sehingga dapat tercapai dengan baik. Permasalahan kependudukan tersebut banyak dipicu oleh adanya pernikahan usia dini. “Untuk itu, pada kegiatan Bakti TNI KB Kesehatan ini juga disisipkan dengan kegiatan pendewasaan usia perkawinan dan kesehatan ibu anak,” pungkasnya.(jayadi)