Diduga Dikempang Orang RDB Karawang
Proyek Pengecoran Jalan Turi - Kacepet Cilamaya
KARAWANG
- Proyek pembangunan pengecoran beton antara Jalan Turi, Kecamatan
Tempuran - Kecepet Cilamaya Wetan diduga dikemplang orang RDB(Rumah
Dinas Bupati) Karawang. Disnyalir juga pelaksanaan pengerjaannya dari
mulai ketinggian hingga krangka besi jalan dicuri pemborong tender di
Dinas Bina Marga dan Pengairan setempat.
Sekitar terindikasinya pencurian ketinggian pasangan beton dan krangka
besi, belakangan ini secara resmi diadukan oleh Kepala Manggungjaya,
Kecamatan Cilamaya Kulon, H. U. Burhanudin, ke pihak Kantor Dinas Bina
Marga setempat. Kades tadi pengadukan sekitar kualitas pengerjalan jalan
bercor beton, lewat jalur kedinasan lewat cara mengirim surat dinas
bernomor : 620/12/2012/ Desa.
Menurut Kades Manggungjaya, dasar pengaduan tersebut yakni, plang
proyek di TKP tidak dipasang, ketebalan jalan sesuia Begesting berbeda
antara pinggir utara 20 Cm As 12 Cm pinggir selatan dan 16 CN serta
lebar 5 M. Kemudian jarak pembesian sebagai penahan cor beton jalan
dipasang tidak beraturan dengan jarak yang dilakukan cor. Anehnya lagi,
pihak pengawas PPTK, Pelaksana, Konsultan jarang berada di lokasi proyek
guna menjalankan tupoksinya.
Dalam hal ini, Kepala Desa Manggungjaya, U. Burhanudin, berharap agar,
pihak berkompeten untuk melakukan sidak di TKP proyek. Kemudian surat
dinas dari kantor desa yang dipimpinya dimaksudkan sebagai sosial
kontrol, agar muta pembangunan jalan bercor beton tersebut kualitasnya
bisa diharapkan sesuai dengan RAB yang diterbitkan pihak panitia lelang
Dinas Bina Marga Karawang.
Lain lagi pendapat salah seorang pemborong, asal Cilamaya Kulon,
disinyalir pemborong yang melaksanakan pekerjaan pengecoran jalan beton
di antara Manggungjaya tersebut, mencuri ketinggian pasangan beton dan
menghemat pemasangan krangka besi sebagai penahan, karena sudah jebol
mengeluarkan uang dari pra lelang hingga pelaksanaan proyek di TKP. "
Kalau pemborong pra-lelang sudah kena kemplang 20%, ya untuk menutupi
kerugian konsekwennya harus mencuri bahan-bahan material di lapangan,"
ujar salah seorang pemborong asal Kecamatan Cilamaya Kulon yang namanya
tidak ditulis, Kamis(13/12)
Menurutnya, jalan pengecoran beton pengenjaannya sempat mengalami
stagnasi, Diduga pemborong pemenang tender dengan Pagu anggaran Rp 10,4
Miliar itu, sudah kena kemplang 20% oleh orang RDB. Namun karena lapisan
masyarakat berkelanjutan memonitor gerak-gerik pemborong pemenang
tender tadi, entah bagaimana jalan ceritranya pelaksanaan pembangunan
itu dilaksanakan meski belakangan ini kualitas pengerjakaan proyeknya
dianggap tidak sesuai TAB lalu kemudian dilaporkan ke Dinas Bina Marga
setempat.
Sejauh ini
tampaknya pihak Bina Marga Karawang, masih mencuekin surat dinas Kepala
Desa Manggungjaya, perihal pengaduan pengecoran jalan yang terjadi di
wilayah desanya. Kemudian, hanya dengan menyisakan waktu, 18 hari lagi
hingga Desember 2012, apakah mungkin akan dilakukan pembongkaran.**