KOMUNITAS ALUMNI SMA Se-JAKARTA RAYA, BERI BANTUAN KORBAN BANJIR DI KARAWANG
KARAWANG - Wujud kepedulian kepada
korban banjir yang melanda berbagai daerah di
kabupaten Karawang secara sporadis, salah satu komunitas yang mengatas namakan
Komunitas Alumni SMA Se-Jakarta Raya menyalurkan bantuan. Bantuan tersebut berupa selimut,
tikar, pakaian,keperluan balita,pakaian anak,makan balita serta makanan siap
saji.
Bantuan ini di terima langsung oleh kepala desa Parungsari Kosim Adi
Wijaya dari pengurus Komunitas Alumni yang ketuai Ir John Pieter, disaksikan oleh
Assisten Pemerintahan Setda Drs H. Endang Soemantri dan Camat Telukjambe Barat Drs.
Ade Sudiana lokasi simbolis bantuan yaitu di kantor kepala desa Parungsari
Telukjambe Barat, Jumat (25/1) Sore
Pada kesempatan itu Asisten
Pemerintahan Drs. Endang Soemantri berbedapat, hadir mewakili bupati yang
berhalangan hadir yang pada kesempatan yang sama sedang rakor posko bantuan
banjir dari berbagai instansi, menurut Asda Pemerintahan mengucapakan
terimakasih kepada Komunitas alumni SMA Se-Jakarta Raya, atas bantuannya
kepeduliannya, dan juga kami berharap apabila masih ada yang bisa diberikan
kami siap menerima untuk bisa dibagikan di desa lain sekitar sini yang juga di
terkena musibah banjir umumnya di kabupaten Karawang. tutur Asda mengakhiri
Kades Kosim Adi Wijaya
berpendapat juga memberikan laporan keterangan korban banjir, dari keseluruhan
terdapat 1443 Rumah terendam air setinggi 1,5 Meter dan hanya 15 rumah dan 1 SD
Negeri yang tidak terkena banjir, sisi lain terdapat juga sawah ±200 Ha dimana
masa usia tanam sudah jalan 2 bulan dan sudah dinyatakan gagal panen karena
jugua terkena hama tikus. Begitu ujarnya
Ir Jhon Pieter lebih lanjut
memberikan pendapat keprihatinannya, kami datang kesini untuk memberikan
bantuan bisa dikatakan seadanya, karena memang kemampuan kami hanya sampai
batas ini, semoga dalam waktu dekat ada tambahan yang bisa kami berikan,
bantuan kebutuhan yang kami berikan juga sifatnaya tidak hanya makanan, namun
seperti kebutuhan yang dibutuhkan pasca banjir seperti pakaian tikar, selimut
yang mungkin dominan para korban banjir ini sudah tidak memilikinya lagi
dikarenakan hanyut terbawa air deras. begitu tukasnya.**