One Way Bisa Sukses di Karawang
Jika Trotoar Tak Dipakai PKL, Bahu Jalan Bebas Parkir, Infrastur Diperbaiki
KARAWANG
- One Way atau penerapan jalan dengan sistem satu arah di Kabupaten
Karawang bisa sukses, jika trotoar tak dijadikan tempat berjualan PKL,
bahu jalan sepanjang jalan dibebaskan dari lokasi parkir kendaraan dan
infrastruktur jalan diperbaiki. Hal ini juga, harus sinergi antara
aparat dari kepolisian, Sat.Pol. PP Pemkab Karawang dan didukung oleh
kesadaran berlalu lintas para pengguna jalan.
Jajaran Polres Karawang, kemarin, melakukan uji coba One Way ruas jalan
antara Tuparev Lintasan Kereta api jantung kota Karawang hingga Jalan
arteri kerta bumi. Di sepanjang jalan itu, jika nanti akan ditetapkan
sistem one way, tampaknya harus tertelebih dahulu melakukan pengosongan
trotoar, bahu jalan tidak lagi dijadikan tempat parkir kendaraan dan
ruas jalan yang rusak harus diperbaiki Pemkab Karawang." Ruas jalan itu
sudah tepat dijadikan jalur one way," ujar Rahman, penduduk Sadamalun,
Kelurahan Nagasari Karawang.
Warga yang tinggal di Sadamalun, kata Rahman, sangat mendukung
ruas jalan arteri antara Tuparev Karawang hingga Kertabumi dijadikan
lalu-lintas dengan satu arah itu. Alasannya, guna memperlancar akses
jalan menuju Rumah Sakit Bayu Karta, dan menuju interchang Karawang
Barat. " Coba dengan kondisi arus lalu-lintas seperti sekarang terkadang
warga yang tinggal di Sadamalun saja, sering terhambat akibat terjebak
macet karena kendaraan dengan bebasnya mengambil jalur jalan," ujar
Rahman.
Kemudian
dengan sistem one way dari mulai lintasan kereta jantung kota Kabupaten
Karawang, kata Rahman, akan mempercepat akses menuju RSUD Karawang,
Galuh hingga akhirnya bikin cepat juga menuju pintu gerbang Karawang
Barat. " Jika one way diberlakukan, kawasan alu-alun juga harus terbebas
dari PKL," pinta Rahman.
Lain kata Oji Rahadiana, dimana dia sangat mendukung jalur jalan
arteri antara jalan Tuparev lintasan kereta api jantung kota kabupaten
hingga jalan kerta bumi arus lalu-lintas dibikin satu arah. Kenapa
demikian?, karena sekarang ini ruas jalan itu, satu-satunya ruas jalan
di jantung kota yang bejibun dengan berbagai jenis kendaraan, PKL dan
tumbuh subur tempat parkir.
Walhasil, kata Oji Rahadiana, sepanjang ruas jalan itu tidak
Interasih(Indah Tertib Aman dan Bersih) lagi, para pengemudi kendaraan
yang melintas di situ disinyalir tidak mengedepankan GDN (Gerakan
Disilin) lagi, dan patuh terhadap lalu-lintas.
Baik Oji Rahadiana, maupun Rahman, sebagai warga yang
tinggal di jantung kota Kabupaten Karawang berharap pihak Polres
Karawang jangan menyerah begitu saja guna memberlakukan sistem
lalu-lintas one way di ruas jalan tersebut. Tetapi demi suksesnya
program tersebut segera sedini mungkin melakukan koordinasi dengan pihak
Pemkab dan lalukan sinergitas lintas aparat di Kabupaten Karawang
ini.**