Warga Tiga Desa Telukjambe Barat Tolak Difungsikan TPA Leuwihsisir
Sampah Rumah Tangga Bakal Menggunung di Jantung Kota Kabupaten Karawang?
KARAWANG - Warga Desa Parungsari, Mulyasari, Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat menolak difungsikanya TPA Leuwihsisir, nantinya sampah rumah tangga bakal menggunung di jantung kota Kabupaten Karawang dn sekitarnya. Hal ini, jika Pemkab setempat tidak segera mengambil solusi diduga sebagai aksi unjuk sikap, di antara warga jantung kota kabupaten ada yang berniat membuang sampah di kawasan RDB.
Tampaknya, bagi warga yang tinggal di jantung kota kabupaten dan sekitarnya serta pasar tradisional Johar dan pasar Baru Karawang, setiap hari sudah rutin membuang sampah ke TPAS (Tempat Pembuangan Sampah sementara) yang dibuat di beberapa titik lokasi. Begitupun, sampah rumah tangga yang sementara di bak contener yang disimpan di lokasi-lokasi keramain. " Masa kami orang Karawang tidak bisa membuang sampah di bumi Karawang sendiri, sementara limbah B3 dari luar Kabupaten Karawang bisa dengan leluasa bisa masuk negeri lumbung padi," ujar Hilal, warga Jantung kota Kbupaten Karawang.
Sampah Rumah Tangga Bakal Menggunung di Jantung Kota Kabupaten Karawang?
KARAWANG - Warga Desa Parungsari, Mulyasari, Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat menolak difungsikanya TPA Leuwihsisir, nantinya sampah rumah tangga bakal menggunung di jantung kota Kabupaten Karawang dn sekitarnya. Hal ini, jika Pemkab setempat tidak segera mengambil solusi diduga sebagai aksi unjuk sikap, di antara warga jantung kota kabupaten ada yang berniat membuang sampah di kawasan RDB.
Tampaknya, bagi warga yang tinggal di jantung kota kabupaten dan sekitarnya serta pasar tradisional Johar dan pasar Baru Karawang, setiap hari sudah rutin membuang sampah ke TPAS (Tempat Pembuangan Sampah sementara) yang dibuat di beberapa titik lokasi. Begitupun, sampah rumah tangga yang sementara di bak contener yang disimpan di lokasi-lokasi keramain. " Masa kami orang Karawang tidak bisa membuang sampah di bumi Karawang sendiri, sementara limbah B3 dari luar Kabupaten Karawang bisa dengan leluasa bisa masuk negeri lumbung padi," ujar Hilal, warga Jantung kota Kbupaten Karawang.
Hilal, sebagai warga yang tinggal di jantung kota Karawang sebenarnya
masih menutup mata ketika jantung kota kabupaten dikotori oleh siapapun
yang melakukan berbagi aktivitas usaha, suka atau tidak suka banyak atau
tidak banyak memaksa harus membuang samph di jantung kota Kabupaten
Karawang. Tetapi ketika warga yang tinggal di jantung kota kabupaten dan
sekitar terancam bakal tidak membuang sampah, dengan permasalaha TPA
Jalupang, Kota Baru, Cikampek, sudah tidak mampu menerima volume sampah
dan warga Desa Karangligar, Parungsari serta Mulyasari, Kecamatan
Telukjambe Barat, Hilal meminta pertanggungjawaban Pemkab setempat. "
Saya minta pembuangan sampah rumah tangga asa jantung kota kabupaten dan
sekitarnya, tidak terganggu aktivitasnya seperti selama ini dilakukan
Bidang Kebersihan, Kantor Dinas Cipta Karya Kabupaten Karawang," ujar
Hilal, Amri dn Dony, warga sekitar Pasar Johar, Pasar Karawang dn GOR
Panatayudha Karawang.
Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Karawang, Yusuf Abdulgani,
Senin(18/2) membenarkan, bahwa TPA Jalupang, Kecamatan Kota Baru,
Cikampek, selama ini sudah tidak mampuh lahi menangpung sampah asal
jantung kota Kabupaten Karawang dan sekitarnya. Maka, kata Kepala Dinas
Cipta Karya, untuk membuang sampah asal jantung kota kabupaten dan
sekitarnya TPA milik Pemkab yang berada di Leuwihsisir rencananya akan
difungsikan, namun karena ada kendala di lapangan maka untuk sementara
pengoprasionalan pembungan sampah ke lokasi itu ditangguhkan.
Menurutnya, belakangan ini agar sampah rumah tangga tidak menumpuk di
setiap titik TPAS mupun bak contener tidak menumpuk, aktivitas
pembuangan tetap seperti biasa ke TPA Jalupang, meski dengan kondisi
sangat riskan. " Kami masih menunggu hasil hearing dari dewan, Pemkab
dan masyarakat tiga desa di wilayah Kecamatan Telukjambe Barat, " ujar
Yusuf Abdul Gani.**