Jelang Mutasi Pejabat Pemkab Dihantui Serangan Pajar Diduga Pelakunya Rival Teman Sejawat
KARAWANG - Menjalang mutasi yang
hanya tinggal menghitung hari, pejabat yang masuk draff untuk menempati
pos baru di lingkungan Pemkab Karawang dihantui rasa takut munculnya
serangan pajar masuk dapur RDB(Rumah Dinas Bupati). Diduga pelakunya
teman sejawat berkantong tebal yang menjadi rival di lingkungan Pemkab
Karawang itu sendiri.
Sejumlah pejabat
yang sudah masuk data best mutasi bulan Maret 2013 tampaknya belum
merasa tenang, sebelum dilantik dan diambil sumpah yang sertai
legalitas formal yakni, SK Bupati Karawang. Mereka menyatakan, dalam
tempo sekejap PNS pejabat yang sudah masuk draff mutasi bisa gagal
dilantik dan diambil sumpah guna menduduki jabatan baru jika ada faktor
ex. " Faktor ex tadi, bisa saja terkait dengan tindak pidana, dan bisa
saja ada teman sejawat yang menyodok dari belakangan lewat dapur "RDB",
ujar Handi, salah seorang PNS di lingkungan Setda Pemkab Karawang.
Menurut Handi,
kekhawatiran bakal munculnya "Serangan Pajar" sudah terindikasi dengan
ngaretnya pelaksanaan mutasi jabatan di bulan Maret tahun 2013 ini.
Betapa tidak, sebagaimana sudah tersiar kabar bahwa mutasi jabatan di
lingkungan Pemkab akan dilangsungkan usai Pilgub Jabar dan menanti
pejabat usai mengikuti assasment, ternyata belum menjadi kenyataan.
Bahkan, Kamis (7/3),
kata Handi, tersiar kabar mutasi jabatan di lingkungan Pemkab Karawang
ini akan dilaksanakan di forum saba desa di wilayah Kecamatan Tempuran.
Namun hingga waktunya apel sore sebagai pertanda PNS pulang kerja, belum
diterima informasi bahwa pelaksanaan mutasi itu bakal dilangsungkan di
forum saba desa tersebut.
Sementara itu
Sekretaris Badan kepegawaian Daerah Pemkab Karawang, H. Suhyar, saat
dikonfirmsi di ruang kerjanya, Kamis(7/3) menjelaskan, sampai jelang
waktunya pulang kerja hari ini, Kamis(7/3) belum ada permintaan dari
bupati untuk menyiapkan undangan kepada pejabat yang akan dimutasi
sebagaimana sudah disusun di draf mutasi. Selain itu meski tiga pejabat
eselon yang akan naik eselon II sudah mengikuti assasment dan ijin dari
Gubernur Jabar, dari pihak Bidang Mutasi-pun belum meminta berbagai
perlengkapan dan kesiapan untuk pelaksanaan naik klas di lingkugan
Pemkab tersebut.
Menurut Kapten, salah
seorang staf di Kantor BKD tadi, untuk pelaksanaan mutasi, selain yang
pokok harus menyiap pejabat di draff SK mutasi, juga harus mengundang
agamawan dari berbagai agama. Hal ini, karena bagi PNS yang terkena
mutasi pada pelaksanaan pelantikan harus diambil sumpah dengan di atas
kepalanya kitab suci dari masing-masing agama yang dipersembahkan oleh
para agamawan tadi. " SK, undangan terhadap PNS yang akan kena mutasi
serta tempat pelaksanaan mutasi bisa gampang dikerjakan, tetapi untuk
mengundang para agamawan tadi diperlukan waktu yang tepat," ujar Kapten,
staf kantor BKD Pemkab Karawang.**