Karawang - Akibat meluapnya sungai Citarum, Jum’at (19/4) pukul
02:00 dini hari membuat warga komplek perumahan
dan pemukiman penduduk sepanjang Sungai Citarum kebanjiran. Meluapnya
Sungai tadi, membuat penduduku sekitar sungai kelimpungan, panik dan
memaksa harus mengungsi.
Akibat perumahan dan pemukiman
di luar komplek perumahan kebanjiran, warga yang ikut menjadi korban,
nampak puluhan
mobil berjejer di sepanjang jalan menuju perumahan tersebut. Kemudian
memaksa, ratusan warga
berduyun-duyun mencari perlindungan ke tempat yang lebih tinggi sambil
membawa
harta benda yang bisa diselamatkan.
Sebagian warga Perum Bintang Alam tersebut
ada yang mengungsi ke Mesjid Al-Ikhlas yang berdekatan dengan kantor Kecamatan
Telukjambe Timur Karawang. Eko Sekretaris DKM Masjid Al-Ikhlas mengatakan, “dalam
data saya tertulis 30 KK (Kepala Keluarga), kurang lebih 130 jiwa yang
mengungsi ke Masjid Al-Ikhlas ini.
Menurut Eko, “atas musibah itu dia sudah hubungi
Pak Camat, tapi baru bisa bertemu dengan Sekcam (Sekretaris Camat) . " Saya
sering kecewa dengan bantuan pemerintah yang datang terlambat dalam
penanggulangan bencana banjir, buktinya sekarang ini pun bantuan ditangani dari
uang Kas DKM dan swadaya masyarakat sekitar, sama saja seperti banjir tahun
lalu,” kata Eko kesal.
Sementara, Roni Sahroni relawan
Palang Merah Indonesia (PMI) Karawang, “sungai Citarum ini Tinggi Muka Air
(TMA) sudah mencapai angka 12, artinya masuk Siaga 2. Perum Bintang Alam
tergenang 30 Cm, Perum Karaba (Karawang Barat) setinggi lutut orang dewasa.
Pantauan di sungai Cibeet TMA 16.80, hingga mengakibatkan air sungai Citarum
tertahan derasnya aliran sungai Cibeet, titik temunya di daerah Kupoh, Bojong.”
Kata Roni. **