Jika Tak Main Duit

Asda III Pemkab Karawang Layak Jadi Sekda Karawang
KARAWANG - jika tidak main duit guna mengisi jabatan Sekda Karawang yang baru, tampaknya Asda III, Tedy Ruspendi, sangat layak untuk menduduki jabatan Sekda mendatang. Hal ini, karena Asda III Pemkab Karawang, orangnya kafabel, disamping telah memenuhi syarat normatif, baik ditilik dari pendidikan formal, pendidikan penjenjangan,  dan piawai dalam bergaul dengan pihak eksternal.
             Sirojudin Khumaeni, salah seorang pensiunan Pemkab yang tinggal di Kabupaten Karawang, berharap rekrutmen jabatan Sekda Karawang tidak diwarnai dengan permainan duit atau fulus. Kemudian lewat rekrutmen Sekda ini juga harus mengedepankan profesionalitas, tidak diikuti penumpang gelap, jauh dari intrik politik dan kepentingan penguasa maupun istrinya.
            Seorang pejabat Sekda Pemkab Karawang ke depan jika negeri lumbung padi ini ingin maju, pesat pembangunanya maju lalu tinggal landas, kata Sirojudin, sosol orangnya harus kapabel alias mumpuni. " Nah sosok ini ada di pejabat PNS Teddy Ruspendi, dimana orang tegas, cerdas, serta memiliki pengendalian diri yang oftimal," ujar Sirojudin Khumaeni.
           Pemkab karawang, kata Sirojudin Khumaeni, sudah tidak bisa lagi dipimpin oleh seorang pejabat PNS yang lebay. " Jika pada jabatn politis geregetnya kurang, maka di pejabat kariernya harus orang-orang yang tegas, elegant, dan tidak rigit sikapnya," ujar Sirojudin Khumaeni.
            Sirojudin Khumaeni berharap, orang-orang yang sudah bersumpah dan merasa difitnah dalam kasus PDAM babk II, untuk tidak merongrong atau ikut campur dalam rekrutmen jabatan Sekda Pemkab Karawang nanti. Sebab, kalau orang-orang yang mengaku ke fitnah menerima aliran dana korupsi PDAM babak II, ikut di rekrutmen jabatan Sekda ini, dimungkinkan pemilihannya tidak bakal fair flay. " Harusnya pemilihan Sekda Karawang bersih dari KKN," ujar Sirojudin Khumaeni.
            Kemudian, kata Sirojudin juga, jika lewat rekrutmen jabatan Sekda nanti dilakukan Fit and Profer tes nanti, pejabat PNS yang muncul menjadi kandidat harus benar-benar kompak tidak mengandalkan kekuatan duit, kekuatan penguasa, maupun kekuatan politis. " Harus ingat para PNS, anda menjadi abdi negara dan abdi masyarakat sudah ditetapkan sampai usia pensiun, tetapi kalau jabatan politis  sudah ditakar hanya lima tahu atau dua kali masa jabatan," pungkas Sirojudin.**

Subscribe for latest Apps and Games