Setelah Istri Bupati Diperiksa Kejaksaan
Kini Giliran Anak Bupati Karawang Terancam Diintrograsi di
Kasus korupsi RSUD
KARAWANG - Setelah
Hj. Nrltfh, istri Bupati Karawang diperiksa Kejaksaan di kasus dugaan
korupsi PDAM babak II, kini dikabarkan
anak bupati berinitial R alias P bakal diintrograsi dalam kasus korupsi di RSUD
setempat. Hal ini, anak bupati yang disinyalir ikut terlibat di kasus RSUD
tadi, belum diketahui statusnya, apa saksi atau tersangka.
Dalam hal ini, orang-orang yang mengaku dekat Hj.Nrltfh, Istri Bupati Karawang, H. Ade Swara,
mengetahui anak bupati berinitia R alias
P bakal diperiksa pihak Kejaksaan Negeri setempat, setelah tersiar lewat media local. “ Sekitar dugaan
keterlibatan R alias P, katanya diketahui sebagai pemenang tender proyek
pengadaan di tubuh RSUD yang belakangan
ini tengah disidik pihak Kejaksaan Negeri Karawang,” ujar Nonon, warga Karawang yang mengaku dekat
dengan istri bupati.
Sejauh ini, kana Nonon, belum diketahui sekitar pelaksanaan pemanggilan
terhadap anak bupati itu. Namun, tersiar kabar jauh sebelumnya, pasca
pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dari kalangan pegawai dan pentolan RSUD
Karawang, selanjutnya pemeriksaan selanjutnya mengarah kepada putri Bupati
Karawang, H. Ade Sawara.
Menurut Nonon, pihak RDB(Rumah Dinas Bupati) Karawang ini, benar-benar
sedang diuji dan terus terkena fitnah. Betapa
tidak, pada kasus korupsi di PDAM Babak II akibat kenah fitnah tadi memaksa ibu
bupati harus diperiksa hingga 7 jam.
Dimungkinkan, kalau Kejaksaan bakal memeriksa anaknya, di kasus dugaan
korupsi RSUD, hal ini merupakan fitnah yang kedua kalinya terhadap keluarga
Bupati Karawang priode 2010 – 2015 ini.
Nonon, sebagai orang dekatnya Hj. Nrltf, istri Bupati Karawang,
pemeriksaan oleh pihak Kejaksaan Negeri setempat terhadap anak bupati jangan
sampai terjadi. Karena anak bupati tidak
mungkin melakukan perbuatan sejauh itu, sebagaimana disangkan, orang-orang yang
mengumbar fitnah terhadap keluarga besar bupati sekarang ini.
Hj. Nrltfh, istri Bupati Karawang, H. Ade Swara, saat dikonfirmasi lewat
telepon genggamnya langsung maupun melalui SMS, Senin(1/4) tidak mau mengangkat
HP-nya dan membalas permohonan konfirmasi lewat SMS. Sejauh ini, belum diketahui sebab-musabab
istri bupati “Emoh” melayani konfirmasi baik terkait kasus yang menyerempet
pribadinya di kasus PDAM Babak II maupun anaknya di dugaan kasus korupsi di
tubuh RSUD Karawang.**