Diduga ada Oknum Polisi Ikut Terlibat
Penganiayaan Warga di Interchang Karawang Barat
KARAWANG
- Penganiyaan terhadap Fatahillah Immanul Huda, penduduk Kampung
Pulosari Rt 017 Rw 005 Desa kalangsuria, Kecamatan Rengasdengklok, di
Kampung Jenebin, Interchang Karawang Barat, kemarin, diduga ikut
melibatkan oknum polisi. Hal ini, diketahui korban saat sempoyongan
setengah sadar akibat kena sabetan golok, samurai dan keling oleh
sekelompok pengeroyok, diketahui ada seorang oknum polisi yang turun di
pintu depan mobil Xenia dengan berpakai preman mengambil pistol yang
terselip dipinggangnya.
Menurut Fatahillah, seorang oknum polisi itu mengurungkan niatnya lalu
masuk mobil yang di dalamnya ada beberapa pelaku, kemudian kabur ke arah
pintu gerbang tol Karawang Barat, setelah diketahui namanya. " Seorang
anggota polisi bersama beberapa pengeroyok, yang menaiki mobil xenia
sebelum sempat melarikan diri ke arah pintu tol Karawang Barat, sempat
saya timpuk dengan batu kaca mobil bagian belakangnya hingga pecah,"
kata Fatahillah, saat berada di kantor Advokat, Imam Budi Santoso,
Kamis(16/5).
Dalam hal ini, kata fatahillah, peristiwa pengeroyokannya yang menimpa
dirinya baru sebatas pemeriksaan terhadap dirinya selaku saksi korban,
meski sudah berlangsung beberapa hari dari waktu kejadian. " Kami sudah
mengajukan nama-nama saksi yang melihat peristiwa pengeyorokan saat
diperagakan oleh sekelompok pelaku, namun pemeriksa dari bagian krimum
Polres Karawang belum juga melakukan pemanggilan untuk diproses verbal
guna kepentingan penyidikan," ujar Fatahilaah.
Peristiwa pengeroyokan yang dilaporkan ke Polres Karawang dengan Nomor :
STTL/646/V/2013/JABAR/RES KRW, terjadi Sabtu tanggal 11 Mei 2013, saat
Fatahilah bersama Ihrom berada di Sekretaiat kantornya di Kampung
jenebin, Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Barat, sekitar pukul 02.
10 WIB dinihari, tiba-tiba didatangi sekelompok orang yang berpura-pura
bertamu. Namun anehnya, sekelompok tamu tersebut ketika dipersilahkan
masuk malah ngotot minta ketemunya di luar sekretariat kantor.
Selanjutnya, masih kata korban, guna menghormati sekelompok tamu tak
diundang, akhirnya dia mengalah menemuinya di luar kantor. Namun tanpa
diduga diantara mereka ada yang membacokan golok ke bagian kening,
kemudian melihat situasasi yang tidak menguntungkan, Fatahilah-pun
dengan respek melakukan perlawanan.
Sekelompok pengeroyok, saat melihat Fatahilaah melakukan perlawanan
langsung menyerang dengan cara membabi buta, dengan golok, samurai,
keling yang sudah dipersiapkanya. fatahillah, saat membaca perkelahian
tidak seimbang langsung melirikan diri ke jalan Interchang Karawang
Barat, namun sekelompok pengeroyokpun berhamburan melakukan pengejaran."
Saya pengeroyokan berlangsung selama 20 menit Fatahillah-pun sempat
dibuat tak berdaya hingga tersungkur ke aspal akibat kena tembakan
fistol softgun tiga kali di bagian kepala belakangan, kemudian dua kali
sempat mau dilindas oleh mobi Xenia warna hitam dan Toyota Rush yang
dibawa para pengeroyok tersebut, " ujar Fatahillah, seraya menambahkan,
jika saya tidak dilindungi Allah mungkin sudah tewas.
Sebagai korban Fatahillah, minta kepada pihak Polres Karawang, agar
kasus yang menimpanya segera diproses secara hukum. Karena jika kasus
tersebut didiamkan, tidak menutupkemungkinan bakal menimbulkan preseden
buruk, dan tidak menutupkemungkinan bakal menimbulkan banyak korban di
kalangan masyarakat akibat dilakukannya pembiaran terkahadap sekelompok
pengeroyok yang diketahui membawa senjata tajam.**