Kontroversi Diagnosa?
dr Cito Karawang Pasein Divonis Jantung, dr. Siloam Cikarang hasil Diagnosanya
Terkena Penyakit Harves Alias Kirarawit
KARAWANG - Manat Gultom(40) penduduk Perumnas Telukjambe , Blok G F/228 Rt 008/013 Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, melakukan complaein ke pihak Rumah Sakit Cito Karawang, karena oleh dr yang menanganinya telah divonis jantung coronel, kemudian setelah mengkonsumsi obat nyawanya terancam melayang. Hal ini, melihat kondisi paseien keberadaannnya sangat pengenaskan, akhirnya pihak keluarga langsung memutuskannya untuk pindah melakukan perawatan medis ke Rumah Sakit Siloam Cikarang, Bekasi.
              Namun apa kata Istri Gultom, suaminya setelah dilakukan diagnosa oleh dr, dari Rumah Sakit Siloam, hanya terkena penyakit "Kirarawit"(bahasa sunda) atau bahasa kedokterannya Haves. Kemudian dari anjuran dr, yang menangani pasien Manat Goltom tadi, atas penyakit yang diterinya hanya dianjurkan untuk diobati cukup dengan salep pada bagian ketiaknya yang terkena pengakit Harver tersebut.
              Lewat pengobatan salep di RS Siloam tadi, kata Istri Giltom, Minggu(9/5), penyakit yang diderita suaminya langsung cespleng sembuh, dan tidak meraung-raung gulipakan di blankar saat di rawat di Rumah Sakit Cito Karawang. " Saya tidak habis fikir kenapa diagnosa dr bisa berbeda, jika suami saya dibiarkan berlama-lama dirawat dan terus mengkonsumsi obat yang diberikan dr. Rumah Sakit Cito Karawang dimungkinkan nyawanya bisa melayang," ujar Istri Gultom, yang kini mengaku masih terbayang ketika suaminya usai mengkonsumsi obat di RS Cito Karawang sampai guling-guling menahan rasa kesakitan.
             Menurut Istri Gultom, yang membuat rasa takut suaminya menemui ajal di RS. Cito Karawang, ketika suaminya mendapat lima suntikan di bagian perutnya. " Dua dari lima yang disuntikan ke perut suaminya saya dintaranya suntikan morfin, " kata Istri Gultom, seraya menambahkan jika perawatan suaminya tidak segera dipindahkan di RS. Siloam Cikarang dimungkinkan tiga suntikan lagi akan ditancapkan ke bagian perut suaminya.
              Dalam hal ini, setelah Manat Gultom, dinyatakan sembuh dari penyakit yang dideritanya, mereka berdua meminta pertanggungjawaban pihak dr. Rumah Sakit Cito Karawang yang sempat menanganinya selama tiga hari itu. Alasan, pasangan suami istri meminta pertanggungjawaban kepada dr. pihak RS Cito tadi, karena efek dari mengkonsumsi obat dan lima susntikan yang menancap ke bagian perutnya kini masih terasa, dimana seluruha bagian anggota tubuhnya masih perih-perih.
              Semantara itu dr. R, dari pihak RS Cito Karawang yang berhasil ditemui, menjelaskan secara medis, bahwa obat-obatan dan bahkan suntikan yang diberikan kepada pasien Manat Gultom, tidak akan menimbulkan efek yang berbahaya dan bahkan hingga mengancam jiwa segala. dr. R, masih tetap pada pendiriannya bahwa berdasarkan diagnosa yang dilakukannya saat itu, memang pasien atas nama Manat Gultom diketahui terkena jantung, sebagaiaman dikeluhknya, terasa sesak pada bagian dadanya.
            dr. R menambahkan, bahwa pada saat dialukan diagnosa tidak diketahui adanya bintik-bintik merah sebagaimana diketahui secara medis terkena penyakit harves. Dimungkinkan, kata dr. R, menyakit gejala penyakit harves tadi, muncul setelah di rawat di ruang rawat tadi. " Memang reaksi dari penyakit harves tadi, pasien bisa mengalami kesakitan yang berlebihan," ujar dr. R saat ditemui di Rumah Sakit Cito Karawang, seraya berkata meminta maaf kepada pasien Manat Gultom bersama istrinya dan lewat perawatan medis yang dipersembahkanya itu tidak ada maksud lain, selain lebih mengedepankan profesionalitas sebagai seorang dr.**