Kaluhan Calon Siswa Terus Mengalir
KARAWANG - Sekretaris DPRD
Karawang, H. Suroto, mengaku sudah tidak tahan dengan terus mengalirnya
keluhan dari orang tua dan calon siswa yang mengikuti PPDB online,
akhirnya menjadwalkan hearing gabungan komisi di DPRD setempat,
Jumat(28/6). Lewat dengar pendapat tersebut, pihak Sekretaris dewan,
akan memanggil, Kepala Disdikpora, unsur Muspida yang telah
menandatangani dukungan fakta Integritas PSB online dan pihak Telkomsel
di kabupatennya negeri lumbung padi.
Menurut Sekwan, keluhan
yang terus bergelombang dari orang tua calon siswa, karena belum siapnya
mereka menghadapi mengikuti proses online tersebut. Lebih para lagi
diakui oleh para orang tua calon siswa yang tinggal di pedesaan daerah
pantai dan desa pegunungan wilayah selatan Kabupaten Karawang menyusul
terbatasnya sarana online yakni, warnet serta warga pemilik laptop yang
sudah dilengkapi internet.
Hal serupa juga kata,
Sekwan, PSB online juga dirasakan para calon orang tua siswa di
perkotaan yang masih "Gaptek"(gagap teknologi). " Kami pusing pak dengan
keterbatasan teknologi itu, karena setiap hari selama waktu pendaftaran
harus memonitor turun dan naiknya passinggrade di sekolah tempat anak
kami mendaftar," ujar H. Suroto, Sekwan Karawang, menirukan suara ibu
Kuraesin, orang tuas siswa penduduk, Kampung Kepuh, Kelurahan Nagasari,
Kecamatan Karawang Barat.
Kata Sekretaris DPRD
Karawang, lain lagi dikeluhkan Ny. Taminah, orang tua siswa yang tinggal
di Kecamatan Cilamaya Wetan, karena keterbatasanya menguasai teknologi
tadi, akhirnya gara-gara PPDB online, lebih memutuskan anak tidak
melajutkan sekolah ke tingkat SMPN. " Pak Sekwan saya akan menagih janji
pihak Pemkab Karawang masa wajib belajar 9 tahun, pelaksanaannya harus
dibuat ngjelimet," ujar H. Suroto, Sekretaris DPRD Karawang, menirukan
keluhan, Ibu Taminah, warga Kecamatan Cilamaya Wetan, Rabu(26/6) di
ruang kerjanya.
Di tempat terpisah,
salah seorang calon anggota DPRD di Karawang, mengatakan, seharusnya
PPDB online tidak harus dilakukan di setiap sekolah negeri lanjutan di
Kabupaten Karawang ini, tetapi dilaksanakan secara bertahap dimana di
tahun 2013 ini ada beberapa sekolah yang dijadikan pailot proyek PPDB
online 2013 ini. Kemudian nantinya hasilnya dievaluasi, apakah dianggap
telah sukses tanpa ekses atau dilakukan evaluasi menyusul ditemukannya
kendala yang sifatnya tekhnis atau manual yang dikeluhkan masyarakat.
Muslim menambahkan,
jika beberapa sekolah yang dijadikan pailot proyek tadi dianggap telah
sukses dalam menyelenggaraan PSB tersebut, pada tahun 2014 ditambahkan
lagi jumlah sekolahnya. Dan jika program PSB online tersebut sudah
tersosialisasik ke tingkat pedesaan, tidak menjadi masalah di setiap
kecamatan yang memiliki sekolah tingkat lanjutan dilakukan uji coba PPDB
online lagi sehingga tidak mempengaruhi jalannya program wajib belajar 9
tahun.**