Polsek Telukjambe Payah, Sudah 5 Bulan Belum Bisa Mengungkap
KARAWANG - Polsek Telukjambe dinilai payah menyusul belum terungkapnya kasus pembunuhan hampir lima bulan belakangan ini. Hal ini, belum diketatui sebab-musabanya jajaran Polsek tadi, belum bisa menangkap pembunuh, Herman Felani, warga Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Barat di TKP tempat bilyar tersebut.
           Anggota Karang Taruna, Desa Sukaharja, Usep, Rabu( 4/6) mempertanyakan, kenapa pihak Polsek Telukjambe, belum berhasil mengungkap kasus pembuhunan terhadap Herman, Felani tersebut. Pertanyaan, Usep, apakah tersangka belum bisa ditangkap untuk dijadikan tersangka belum dikuatkan dua alat bukti, atau ada faktor lain di balik kasus pembunuhan tersebut.
            Usep, selaku anggota Karang Taruna, minta jajaran Polsek untuk berlaku transparan dalam menangani kasus pembunuhan terhadap Herman Felani, yang sudah dikaruniai anak tiga itu. " Jika sedang ditangani kasus tersebut sampai sejauh mana, dan bila terdapat kendala dalm melakukan penangkapan terhadap tersangka pelalu, dimana dan apa kendalanya," ujar Usep.
             Dalam hal ini, kata Usep, sebagai anggota Karang Taruna, tidak akan rela jika kasus pembunuhan menimpa Herman Felani, penanganannya atau kasusnya hilang begitu saja bak bumi ditelan alam. " Ini menyangkut nyawa manusia yang oleh Undang-undang dijamin keberadannya dan dalm memberikan perlindungan hukum harus sama dengan korban pada  kasus lainya yang terjadi di Wilayah Hukum Polsek Telukjambe," tegas Usep angggota Karawang Taruna, Desa Sukaharja.
              Usep, sangat berharap Polsek Telukjambe berlaku Jurdil(Jujur dan Adil) dalam menangani kasus terbunuhnya Herman Felani itu, dan jangan memandang latar belakang korban itu dari segi negatifnya. Tetapi yang lebih dikedepankan penangan kasus tersebut lebih mengedepankan profesionalias, dan tidak tebang pilih dalam menanganis kasus tersebut.
               Sementara itu Kapolsek Telukjambe, Kompol, Iwan, Selasa(4/6) saat dikonfirmasi lewat telepon genggamnya, menjelaskan, bahwa pihaknya sudah menerjunkan anggotanya untuk mengejar tersangka ke pulau Madura. Namun ketika anggotanya melakukan menangkapan terhadap tersangka di salah satu desa di Pulau Madura itu, tersangka tidak berada di rumahnya.**