Jelang Lebaran Pemkab Karawang Harus Stop Kegiatan Pengarugan di sekitar Jalan Alternatif dan Arteri
KARAWANG
- Sejumlah warga di Kabupaten Karawang mendesak Pemkab setempat segera
menyetop kegiatan proyek pengarugan tanah merah, baik yang berada di
jalan alternatif, arteri maupun menujun interchang tol. Hal ini, karena
kegiatan pengarugan tanah merah tersebut, sangat dirasakan menggangggu
kenyamanan dan keamanan para pengendara sepeda motor, mobil maupun
masyarakat yang melintas di TKP kegiatan pengarugan tersebut.
Kegiatan pengarugan tanah merah, yang berada di jalur jalan alternatif,
menuju intrchang tol dan arteri Tanjungpura - Klari, kata beberapa
pengendara sepeda motor yang melintas, jika hujan turun kerap
membahayakan. Tidak jarang, kendaraan sepeda motor yang tergelincir
hingga jatuh ke aspal akibat licinnya tanah merah yang tercecer dari
mulai proyek hingga sampai kiloan meter.
Bahkan, akibat licinnya jalan oleh ceceran tanah merah yang baru
diguyur hujan, sempat memakan korban di kalangan pengendara sepeda
motor. " Ketika ada proyek pengarugan tanah merah tak jauh dari jembatan
layang Intrchang Tanjungpura Karawang Barat, ada seorang pengendara
yang terjatuh lalu meninggal dunian." ujar Saman Hudi, salah seorang
pengendara sepeda motor asal Johar, Kelurahan Karawang Wetan.
Kemudian lain kata Joko Prihanto, penduduk Rengaasdengklok, kegiatan
pengarugan tanah merah yang sempat merepotkan pengendara yang melintas
saat dilakukan kegiatan di TKP ruas Jalan Arteri Tanjungpura -
Rengasdengklok, ketiks itu secara kebetulan turun hujan, hingga akhirnya
banyak pengendara sepeda motor yang tergelincur hingga pengalami
kecelakaan dan pengemudinya luka-luka. Dia berharap agar Pemkab
sementara menyetop kegiatan pengarugan menjelang lebaran, agar
memberikan kenyamanan kepada para pengendar," ujar Joko.
Belakangan ini, pengusaha yang bergerak di bidang pengarugan tengah
menggebu-gebu melakukan kegiatan di lahan proyek sepanjang jalan lingkar
Tanjugpura - Klari, dimana setelah selesai melakukan pengarugan di TKP
arah jalan Cikampek - Jakarta, kini berpindah lagi melakukan pengarugan
di lahan arah jalan Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Timur menuju
Cikampek. Tidaklah mengherankan, akibat tercecernya tanah dari lokasi
proyek hingga sepenjang jalan arteri tadi, kepulan tanah harus dihirup
secara gratis oleh setiap pengendara sepeda motor yang meelintas.
Diduga akibat kendaraan truk besar bermuatan melebihi tonase, jalan
lingkar Tanjung pura - Klari, dari arah Cikampek menuju Jakarta kini
kondisinya rusak parah. Betapa tidak, beton yang sudah pecah-pecah
antara Desa Margasari, Kelurahan Palumbonsari hinga Tanjungpura, ikut
menyulinkan kendaraan yang melintas di situ. " Tampaknya ruas jalan
arteri llingkar Klari - Tanjungpura, arah Cikampek menuju Jakarta tidak
mungkin keburu diperbaiki menjelang lebaran ini," kata Joko.
Seemnatar itu Sekretaris Kantor BPMPT Karawang, Asep Maulana, kemarin,
di kantornya, menegaskan, agar pihak Pol.PP segera menghentikan kegiatan
pengurugan ketika hujan turun, karena kerap membahayakan kendaraan yang
melintas akibat ceceran tanah merah di jalan yang kena guyur air hujan
itu. " Itu merupakan kewenangan pihak Pol. PP guna penindakannya
terhadap kegiatan pengarugan tanah merah yang membahayakan para
pengendara yang melintas," ujar Asep Maulana, Sekretaris kantor BPMPT
Karawang.**