Panitia Sekolah Kena Tekanan

PGRI Karawang Unjuk Sikap di DPRD Minta SK Bupati Tentang PPDB Online Diamankan
KARAWANG - Ribuan anggota PGRI Kabupaten Karawang, menggelar unjuk sikap di Gedung DPRD setempat guna meminta mengamankan SK. Bupati tentang PPDB online tahun 2013. Mereka juga mengajak semua pihak di negeri lumbung padi ini untuk memberantas mavia PPDB online, yang dinilai telah mencederai dunia pendidikan.
                Ribuan guru sebelum menggelar aksinya di gedung wakil rakyat tersebut, terlebih dahulu melakukn "Longmarch" , dari Kantor Sekretariat PGRI Jalan Panata Yudha menuju jalan Bay Pass Ahmad Yani, perkantoran Pemkab setempat. Mereka sesampainya di gerbang pintu masuk gedung DPRD, terlebih dahulu lewat juru bicaranya secara bergantian melakukan orari yang materinya, PPDB online harus jalan terus guna meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dan dunia pendiddikan untuk tidak dikotomi kepentingan politik. " Keberadaaan pendidikan di Kabupaten Karawang harus bersih dari kepentingan politik apapun jenisnya, sehingga lewat peningkatan mutu dan kualitas pendidikan serta transparansinya masalah pendidikan di kabupaten kota pangkal perjuangan bisa sejajar kedudukannya dengan di kota -kota besar yang berada di Provinsi Jabar dan di Indonesia secara umum," ujar Nandang Mulyana, pungsionaris PGRI Kabupaten Karawang.
               Dalam hal ini, setelah anggota PGRI tadi menggelar orari di forum fodium, akhirnya oleh Ketua Komisi D DPRD Karawang, Nanda, para delegasinya dipersilahkan untuk masuk ruang rapat, guna melakukan masalahan yang akan diaspirasikannya itu. Diawali oleh Ketua PGRI Kabupaten Karawang, Obang, menyampaikan kepada Ketu Komisi D DPRD setempat, sekitar ketidaknyamannya para panitia PPDB dalam menghadapi para pihak yang membawa titipan calon siswa agar diterima di setiap sekolah yang dikehendakinya. " Mereka pembawa titipan calon siswa terus terang membuat tidak nyaman dan kami dari komunitas guru yang tergabung dalam wadah PGRI meminta jaminan keamanan," ujar Obang, Senini(8/6) saat menyampaikannya ke komisi D DPRD setempat.
             Menurut Obang, jika kondisi yang membuat tidak nyaman para panitia PPDB dan guru di sekolah dibiarkan di bawah tekanan orang-orang yang punya power dan bahkan dari kalangan preman dan mendatangi sekolah dengan gayanya memperlihatkan tatonya, kami akan melakukan mogok melakukan kegiatan pengajar. Kemudian Unsur Muspida yang sudah menandatangani Fakta Integritas diminta juga untuk mengamankan PPDB online serta melindungi para guru panitia PPDB di setiap sekolah yang belakangan ini harus menerima tekanan dari pihak eksternal itu.
             Lain lagi dengan H. Taswan, Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Karawang, dengan ditiadakanya titipan dan permintaan pembatasan quota, pihak sekolah harus meningkatkan kualitas pendidikan, karena suka atau tidak suka calon siswa yang tereleminir dari sekolah negeri oleh PPDB online tersebut bakal masuk ke sekolah swasta. Terlebih bagi setiap sekolah swatas statusnya sudah disamakan, yakni gratis dari berbagai beban sekolah. " Saya Minta pata sekolah swasta bisa meningkatkan kualitas pendidikan," ujar H. Taswan.
              Sementara Ketua DPRD Kabupaten Karawang, H. Tono Bachtiar, yang menyempatkan di forum dialog antara guru PGRI dengan Komisi D, mengingatkan, agar di tahun ajaran tahun 2013 tidak ditemukan pengangguran yang diakibatkan oleh anak dari putus sekolah dimana tidak diterima di PPDB online. Kemudian terkait dengan usulan pembatasan quota di setiap sekolah hal itu tidak bisa dengan serta merta dilakukan, karena pihak Disdik telah menerbitkan SK penysiran bagi calon siswa yang tidak tertampung di PPDB online.
            Kemudian Ketua DPRD menegaskan, pelaksanaan online PPDB tidak boleh terjadi seperti sekarang dimana telah dimonopoli oleh salah satu perusahaan seculler. Tono menegaslkan, jika perlu tahun depan online PPDB itu dibiyai oleh APBD, sehingga bisa diketahui keteransparnnya dan berbagai pihak bisa mengontrol dengan transparan juga.**


Subscribe for latest Apps and Games