Mungkin di Indonesia Bupati Karawang, H. Ade Swara yang meresmikan proyek pembangunan Jembatan yang tidak bisa langsung dilewati mobil. Diduga bupati melakukan gunting pita yang bertepatan dengan HUT Kabupaten Karawang ke 380, hanya ingin kesohor  dimana karya pembangunannya agar diketahui khalayak ramai di negeri lumbung padi.
              Padahal di balik peesmian jembatan antara Pos Giro, Kalurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat - Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur yang membentang di atas Sungai Citarum, banyak menuai kritikan dan bahkan sampai ke tingkat cemoohan. Betapa tidak dengan thema peresmian jembatan tersebut, ternyata belum bisa digunakan keberadaannya. " Mungkin bangunan jembatan itu akan dijadikan bangunan monumental, tetapi kalau belum bisa digunakan, bisa dikatakan monumental apanya," ujar Sejumlah warga yang tinggal di jantung kota Karawang
            Di sisi lain belum diketahui maksud pihak Kantor Bina Marga Karawang seperti  sudah "Kebelet" untuk meresmikan bangunan jembatan yang membentang di atas Sungai Citarum. Pernyataannya apakh merasa malu sama rakyat atau ingin terpakai oleh bupati. " Aya-aya wae(ada ada saja," jembatan belum bisa digunakan untuk dilalui kendaraan roda empat maupun kendaraan berat jenis lainya, proyek jembatan sudah diresmikan penggunaannya," Hitna, penduduk Desa Sukaharja, Kecamatan telukjambe TImur.
              Menurut Hitna, banyak pihak yang meragukan sekitar pengerjakan proyek jembatan yang nilainya di atas Rp 20 miliar itu. Hal ini, karena cara pengerjaannya masih dilakukan secara konvensional, sehingga bisa jadi dengan mutu pekerjaan seperti, pihak Bina Marga sebagai Intansi teknis diduga meragukan Pasca diresmikan Bupati Karawang kemarin, seperti belum merelakan untuk dilalui kendaraan roda empat maupun jenis kenadaraan berat lainya.
              Dalam hal ini, kata Hitna, dimungkinkan pihak Bina Marga setempat, akan menjadikan momentum jembatan itu sebagai keberhasilannya di HUT Karawang ke 380. Tetapi dengan kondisi jembatan yang belum bisa dilalui kendaraan roda empat atau lebih dari empat, malah banyak menimbulkan kecurigaan, di tengah masyarakat. " Saya juga tidak mau lewat jembatan itu meski tidak dilarang oleh pihak Dinas Bina Marga Karawang, karena takut ada sesuatu dengan jembatan yang dikerjakan secara konvensional itu," ujar Hitna.
              Jembatan di atas Sungai Citarum yang menghubungkan antara Desa Sukaharja dengan Kantor Pos Karawang, sejak dimulainya pembangunan sempat menuai masalah, baik secara pengerjaan maupun berkaiatan dengan uang Vie proyek. Bahkan Proyek Pembangunan jembatan tersebut sempat menarik-narik tim sukses bupati, dimana diduga hanya megemplang sesuatu dari nilai proyek, tetapi pengerjaannya masih terkatung-katung pada termen-termen pekerjaan sebelunmnya.
               Kepala Dinas Bina Marga Karawang, Acep Jamhuri, kemarin, dalam sambutan pada acara peresmian, mengatakan, bahwa jembatan tersebut belum bisa dilalui kendaraan -kendaraan berat. Ini katanya, karena, pengerjaan cor beton badan jalan jembatan belum kering, namun meski demikian jembatan itu bisa dilalui kedaraan sepeda motor atau mobil-mobil yang tidak membawa muatan berat.**