Musim Proyek Sama dengan Panennya Pegawai Bina Marga Karawang


Musim Proyek Sama dengan Panennya Punggawa Bina Marga Karawang
KARAWANG - Diduga sudah menjadi rahasia umum dimana musim proyek dari tahun anggaran ke tahun anggaran sama dengan panennya petinggi dan punggawa di lingkungan Kantor Dinas Bina Marga Karawang. Hal ini, sejak dimulainya lelang paket proyek yang tertera di MA(Mata Anggaran), pelaksaan pengerjaan, perampungan, hingga proses penagihan oleh pemborong, dari pimpinan hingga tingkat personil ditenggarai bergelimangan "Fulus"(duit).
             Dicontohkan,  bergelimangan duit  dari hasil proyek infrastruktur jalan, jembatan dan pengairan itu, dimana Kepala Dinas Bina Marga hilang duit Rp 200 juta, tetap cuek dan terkesan uang itu baginya tidak menjadi masalah lagi. Namun dampaknya terhadap pemborong yang berhasil mengusai paket proyek tersebut, memaksa harus kembang kempis menyusul modal usahanya disinyalir sudah terkuliti, oleh petinggi dan punggawa di Kantor Bina Marga di negeri lumbung padi itu." beberapa pemborong yang modalnya pas-pasan dengan adanya tradisi "Nyawer" itu memaksa harus kelimpungan dan harus mencari modal exrea lagi," ujar H. Udin Salah seorang pemborong di Karawang.
           Menurut H. Udin, jika seorang pemborong tidak mengikuti tradisi"Nyawer" pada saat paket proyek akan diluncurkan, jangan harap bisa mendapatkan pekerjaan proyek yang sifatnya "Juksung"(Penunjukan Langsung) atau dilelang lewat LPSE. Kemudian lanjut H. Udin, bagi seorang pemborong guna mendapatkan pekerjaan proyek pekerjaan , disamping harus mengantongi sebongkah uang, juga harus bisa mendekati pemegang tampuk pimpinan di lingkungan Kantor Dinas Bina Marga tersebut.
         seperti diakui, H. Didi, salah seorang Kasie di Kantor Bina Marga, kemarin, nama-nama penerima paket pekrjaan yang didistribusikan lewat pribadinya itu sudah berdasrkan petunjuk dan arahan dari Kepala Dinas, Drs. Acep Jamhuri. Kemuddian bukan nama saja yang direkondasi Pak Kadin itu, tetapi juga nama paket proyek-pun harus seizinnya dan tanpa itu saya tidak bisa berbuat banyak.
        Dijelaskan, memang sebelum paket pekerjaan proyek itu diluncurkan banyak orang yang mendatanginya dengan mengaku sudah seizin Pak Kadin, tetapi pihaknya tidak berani memberikannya tanpa terlebih dahulu dihubungi oleh Kepala Dinas tersebut dan dengan jelas diberi nama paket proyek yang akan dikerjakannya. " Minimal kalau sudah direstui Pak Kadin, disebutkan jenis proyeknya apakah jalan, jembatan, turap atau normalisasi saluran," jelas H. Didi.
         Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Karawang, Drs. Acep Jamhuri, saat dikonfirmasikan, Rabu(27/11) secara kebetulan sudah tidak ada di ruang kerjanya.Menurut stafnya belio hanya singgah beberapa jam di kantor dan dalam tempo sekejap sudah tidak diketahui keberdaannya." Bapak hanya sebentar berada di kantor dan sekarang sudah berangkat ke lapangan," kata salah seorang stafnya, seraya tidak bisa menjelaskan lapangan mana yang dimasudnya itu.(jay)

Subscribe for latest Apps and Games