Pembagain Paket Proyek Juksung di Bina Marga Karawang Tak Adil

Pembagian Paket Proyek Juksung di Bina Marga Karawang Tak Adil
KARAWANG - Pembagian paket proyek Juksung(Penunjukan langsung) di Bina Marga Karawang dinilai tidak adil. Akibatnya, banyak rekanan yang bergabung di wadah organisasi jasa kontruksi di kabupaten Karawang memaksa harus gigit jari alias CV atau perusahaan milik mereka kehilangan pekerjaan.
           Menurut beberapa pemborong, sejak Pilkada Karawang dipilih langsung, banyak pemborong yang bermunculan lewat cara mengklaim sebagai tim suksesnya bupati. Diduga akibat "Ngepernya" pejabat di dinas yang mengurusi proyek pembangunan tersebut, akhirnya paket-paket proyek yang masuk katagori "juksung", sekitar pemenangannya jatuh ke tangan orang-orang yang mengklaim sebagai tim suksenya bupati dan pemborong yang tergabung dalam wadah jasa kontruksi memaksa harus menganggur.
          Dalam hal ini, salah seorang Ketua organisasi jasa kontruksi mengancam bakal melaporkan ke KPK sekitar pekerjaan proyek yang diterlantarkan pemborong yang sudah mendapat restu dari masing-masing kepala dinas di Kabupaten Karawang. Disinyalir dengan banyaknya proyek yang tidak rampung sesuai dengan hari kerja yang tertera dikontrak, berkat kerja sama dengan para pihak di dinas tersebut melalui adendum perpanjangan waktu hari kerja.
        Salah seorang Ketua orgasisasi jasa kontruksi tadi, di kantornya menjelaskan, alasan perpanjangan waktu mengerjaan proyek yang dituangkan lewat adendum, sangat tidak beralasan dan tidak mendasar. Kenapa demikian?, karena pengerjaan paket proyek sejak ditandatangai kontrak hingga dimulainya pengerjaan kondisi di Karawang tidak sedang dalam bencana dan sebaliknya dalam kondisi normal.
          Guna mengetahui sekitar orang-orang yang mendapatkan paket proyek katagori juksung baik pada reguler dan proyek aspirasi dewan, kata Ketua organisasi pemborong tadi, KPK harus memanggil H. DIDI salah sorang pejabat yang ditugasi mendistribusikan paket proyek aspirasi maupun paket proyek hasil Rakorbang. " KPK kalau ingin tahu siapa saja yang mendapatkan proyek di kantor Dinas Bina Marga harus mengundang H. Didi untuk diminta menjelaskannya," ujar salah seorang Ketua Jasa Kontruksi di Kabupaten Karawang.
         Salah seorang Ketua jasa kontruksi di Kabupaten karawang, Jumat(9/11) mengaku bahwa pihaknya sudah melaporkan 7 paket proyek ke KPK yang diterlantarkan pembanguanya ke KPK. Atas laporan tersebut salah seorang petugas di kantor KPK di Jakarta, akan segera terjun ke Karawang, guna mengetahui sekitar kebenaran dari laporan tersebut.**

Subscribe for latest Apps and Games