Pejabat Wani Piro Bikin Repot Staf


Pejabat Wani Piro Bikin Repot Staf

  Karawang -   Diduga pejabat hasil wani piro bikin repot para staf di setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Karawang. Pasalnya, bukan kepentingan dinasnya saja yang harus diakomodir, tetapi  keperluan pribadinya juga harus dilayani terkait dengan masalah "Duit".
             Lebih parah lagi, kata beberapa staf di setiap OPD, para staf juga harus bisa melayni pemborong kukutannya. Dan jika pemborong kukutannya itu dicukekin, pejabat hasil wani piro tersebut marah besar kepada para staf dan mengancam akan memutasikannya.
              Menurut beberapa staf di kantor Cipta Karya, pejabat hasil wani piro tersebut, kerjanya jauh bila dibandingkan dengan pejabat yang diperoleh dari hasil disiplin ilmunya masing-masing. Sebelum Bupati bersama istrinya ditahan KPK, pejabat wani piro itu lebih melayani kebutuhan istri Bupati bersama anaknya, terutama saat menghadapi kampanye Pileg dan Kampanye Pilpres. " Pejabat Wani prio di ruang kerja Dinas Cipta Karya membicarakan spanduk atau baliho untuk kampanye anaknya Bupati, itu kan sangat tidak etis," ujar beberapa Staf di Kantor Dinas Cipta Karawang yang namanya minta tidak ditulis.
            Kemudian, kata beberapa staf di Kantor Dinas Cipta Karya, pejabat Wani piro tersebut cara mengantornya jarang standbay di ruang kerjanya. Mereka hanyaa kelihatan batang hidunga waktu apel, masuk sebentar ke ruangannya, kemudian, keluar meninggalkan tempat. " Kami tidak berani mengingatkan takut oleh pejabat Wani Piro tersebut dilaporkan ke Bunda RDB ketika itu belum ditahan KPK," ujar sejumlah staf.
           Prilaku pejabat hasil Wani Piro tersebut sama diperagakan di OPD lainya, dimana staf tersebut harus memenuhi keinginannyanya sendiri, tertutaman untuk kebutuhan pribadinya sendiri. Dicontohkan, dari mulai kepentingan hajatan pernikahan anaknya, setidaknya para staf harus ikut menyokong kebutuhan keperluan dari hajatannya tersebut.
           Yang lebih bikim repot lagi, kata beberapa staf di Kantor Dinas Tenaga Kerja Pemkab Karawang , ada pemborong kukutan pejabat wani piro yang diberikan pekerjaan pengadaan kursi lipat, dimana dari kebutuhan 100 kuri lipat, hanya dikirim 30 kuri. Karuan saja, ketika BPK melakukan pemeriksaan kasus tersebut menjadi temuan, karena akibat 70 kusi lagi belum dipenuhi pemborong kukutan pejabat wani piro tadi.
           Lebih para lagi, ada pemborong yang diberi pekerjaan proyek PJU, kata Staf di bagian Sekda, uangnya sudah dicairkan lebih dulu, tetapi pekerjannnya di lapangan belum juga dikerjakan. Prilaku pemborong kukutan pejabat wani piro tadi juga, bikim kelimpungan staf di bagian Sekda, karena uang proyek ratusan juta sudah bisa dicairkan di Kantor DPPKAD setempat, pekerjaannya entah dikerjakan atau tidak di lapangan.**

Subscribe for latest Apps and Games