Pemkab Karawang Bisa Runtuh Jika Salah Urus

Pemkab Karawang Bisa Runtuh Jika Salah Urus
          Pemkab Karawang bisa runtuh jika para punggawa yang diberikan kewenangan salah urus, menyusul ditahannya Bupati Karawang, H. Ade Swara, wafatnya Ketua DPRD, H. Tono Bachtiar, serta  galaunya  Sekda Pemkab pasca dicecar pertanyaan pemeriksa KPK. Hal ini, rasa pesimis muncul dari berbagai kalangan di negeri lumbung padi, terkait dengan SDM personil Pemkab yang diduga kurang mumpuni setelah tiga setengah tahun di bawah kungkungan istri bupati, Hj. Nurlatifah.
        
Menurut Tatang Robet, sekitar " Quo Vadis " Kabupaten Karawang  hanya tinggal mengandalkan, dr. Celica Nurrachadian selaku Wakil Bupati. Kandidat Plt. Bupati Karawang akan  diuji sekitar kemampuannya, apakah mampu membawa Karawang ke sebuah perbaikan citra yang sudah dirontogkan Bupati Bersama istrinya, sebaliknya akan makin karam seperti Titanic.
         Menyusul derama OTT yang diperagakan KPK dua pekan lalu terhadap Bupati bersama istrinya, kata Tatang Robet, pejabat maupun PNS di lingkungan Pemkab Karawang seperti mati kreatif. Malah lebih para lagi terlihat di wajah pejabat hasil wani piro, mereka seperti dihantuai bakal terbongkar modus operandi meraih  jabatan lewat cara mengandalkan kekuatan suap.
         Dalam hal ini, kata Robet, suksesnya istri bupati yang diduga merampok uang dari mulai kelas teri hingga kakap, tidak terlepas dari ikut campur tangannya pejabat yang memberikan suap. Tampaknya, istri bupati dalam mengeruk uang dari setiap OPD di lingkungan Pemkab Karawang, dilakukan secara masiv dan tersektruktural, serta selalu adanya campur tangan pejabat yang ditempatkan istri bupati yang kini mendekam di sel KPK.
       Robet lebih jauh menjelaskan, jika ingin tahu permainan kotor istri bupati cara mengeruk uang, pihak berwajib sebisa mungkin harus bisa mengorek dari pejabat-pejabat yang diberikan jabatan sentris di setiap OPD di Lingkungan Pemkab. Kata Tatang, pejabat-pejabat itu bakal buka mulut, jika sudah diinterograsi melalui proses hukum, sekitar permainan kotor di Pemkab Karawang.
          Selaku Aktivis LSM, Tatang Robet, berharap sekitar penindakan kasus yang diperagakan Bupati bersama istrinya tersebut bukan hanya sebatas di SPPR yang dimohon pihak perusahaan Tatar Kertabumi yang berencana membangun mal saja. Tetapi kasus pengadaan barang dan saja seperti Alkes di RSUD Karawang yang mirip di Provinsi Banten juga harus dibongkar, hingga ke akar-akarnya. (jay)

Subscribe for latest Apps and Games