Karawang Bakal Ngekor Purwakarta?
Baju Pangsi Direncanakan Masuk Pakaian Dinas PNS
Karawang - Karawang bakal ngekor Purwakarta, baju "Pangsi" direncanakan masuk pakaian wajib bagi PNS di lingkungan Pemkab?, begitulah pertanyaan yang diunkapkan para PNS. Pakaian, ala jawara, dengan bahan kain serba hitam, dilengkapi "Iket" (bendo-red) dan terselip golok di pinggang itu, akan dipakai para PNS yang bertugas di negeri lumbung padi ini, khusus pada hari, Rabu.
Sekitar rencana busana adat tempo dulu yakni "Pangsi" ditetapkan pada
hari kerja Rabu itu, masih memunculkan kontroveri di tengah PNS itu
sendiri. Tarik ulur wajib pakai pakaian pangsi tersebut, terutama di
kalangan PNS yang
notabenenya sebagai kaum hawa. " Kalau PNS pria pada setiap hari Rabu
pakai pangsi, kami sebagai PNS wanita harus mengenakan busana apa," ujar
Eneng, salah seorang PNS di lingkungan Setda Pemkab Karawang.
Menurut Eneng, kita pada prinsipnya tidak keberatan busana pangsi itu
dijadikan model lagi, sebagai pewaris kebudayaan di Kabupaten Karawang.
Tetapi pakaian tersebut tidak mesti jadi wajib bagi PNS yang bertugas
di Kabupaten Karawang ini, dan kalau-pun PNS Pemkab Karawang ingin
memakai pakai tersebut tampaknya bisa dikenakan pada hari-bari besar di
kabupaten ini.
Dia lebih jauh mengungkapkan, memang bagi PNS pria mengenakan pakai
pangsi tersebut tidak ada masalah. Tetapi bagi PNS wanita, di hari wajib
itu yakni Rabu, harus mengenakan busana model seperti apa,
pertanyaannnya apakah pakaian yang dikenakan Si Iteung tokoh sunda itu,
atau
memakai pakai kebaya sebagai lawan dari busana pangsi tersebut.
Eneng, menyebutkan, selama ini pakai resmi PNS di lingkungan Pemkab
Karawang yakni, coklat muda, seragam Hansil, Korpri dan pakaian batik,
ketika hari kerja sudah masuk hari Kamis dan Jumat. " Mungkin kalau ada
yang merencanakan pakaian pangsi itu dipakai wajib pada hari Rabu,
meraka sudah tahu memang di hari itu kita masih mengunakan pakaian dinas
wajib coklat muda," kata Eneng, kemarin, di Pemkab Karawang.
Lain kata beberapa PNS pria di lingkungan Pemkab, dengan berpakai
pangsi yang ala jawara itu, diharapkan menambah energi dan keberdaan di
tengah para PNS tersebut. Sebab, dengan pakai seragam wajib yang bisa
kita kenakan pada hari kerja, sepertinya PNS Pemkab tidak berdaya lagi,
dimana ketika ditekan sekelompok massa segala permintaannya sukan
dikabulkan, meski
tanpa dasar hukum dan kalau menjadi kalau hukum sang penekan itu tidak
ikut bertanggungjawab.(jay)