Brankas yang Disita di Ruang Bupati Karawang Kosong
KPK Kembali Panggil Anak Ade untuk ke 2 Kalinya.
Karawang -
Brankas yang disita di ruang Bupati Karawang setelah dibuka dengan bor
selama 2 jam ternyata kosong, KPK Senin (2010) kembali memanggil anak
Ade Swara, berinitial P untuk ke 2 kalinya. Hal ini belum diketahui
sekitar susulan panggilan KPK tersebut, apakah anak ke 2 Pasutri yang
pernah berkuasa di Pemkab Karawang ini bisa kembali atau tidak.
Beberapa pejabat Pemkab setempat yang ditanya sekitar dipanggilnya
putri Bupati Ade, mengaku belum tahu sekitar pada kasus mana P ikut
terseret harus berurusan dengan pemeriksa KPK tersebut. Bahkan pejabat
itu balik bertanya, apakah P terseret pada dugaan pengadaan Alkes (alat
pengadaan kesehatan) di tubuh RSUD Karawang, atau pada kasus TPPU yang
diarahkan KPK kepada kedua orang tuanya tersebut.
Sekda Pemkab Karawang, Teddy Ruspendi, Senin (20/10) menjelaskan, jika P
anak Bupati, Ade dipanggil kembali oleh pemeriksa KPK hari ini (Senin
20/10), memang tidak perlu meminta ijin atau konfirmasi kepada pihak
Pemkab, atau kami dalam hal ini selaku punggawa Pemkab. Kenapa
demikian?, karena yang bersangkutan sebelumnya sudah pernah dipanggil,
sehingga dengan domicili atau biodata P yang sudah diberkas tersebut
untuk panggilan kedua kalinya KPK tidak perlu untuk minta bantuan
pejabat berkompeten di lingkungan Pemkab lagi.
Sekda membenarkan, brankas yang pernah disita di ruang kini telah
dikembalikan kepada pihak Pemkab selaku pemilik aset tersebut. Namun
sebelum diserahterimakan, brankas tersebut dengan disaksikan oleh Ade
Swara, saya dan Bagja, dari Kasubag Protokol, terlebih dahulu dibongkar
dengan menggunakan alat bor yang prosesinya memakan waktu sampai dua
jam, dan setelah diketahui kosong oleh pihak KPKmaka dipersilahkan
untuk dibawa lagi ke kantor Pemkab Karawang.
Menurut Teddy, brankas yang ikut disita saat dilangsungkan
penggeladahan, pada Sabtu (19/7) tidak bisa dibuka karena kuncinya
hilang, kemudian baik Bupati Ade maupun Sekprinya lupa nomor PIN box
besi tersebut. " brankas di ruang bupati yang dibawa ke KPK, ternyata
benar adanya kosong," kata Teddy.
Teddy juga membenarkan, bahwa pihak pemeriksa KPK, kemarin, melakukan
penyitaan terhadap lima aset Bupati Ade Swara di lima titik, yakni di
Kecamatan Cilamaya Wetan dan Kecamatan Purwasari,dimana berupa tanah
darat dan lahan sawah. " Kalau masalah pemeriksaan terhadap P putrinya
Bupati Ade, tersangkut kasus yang tengah dibidik KPK, saya sama sekali
tidak tahu menahu,' kata Teddy seraya menambahkan penyitaan aset di 5
titik di 2 kecamatan bupati oleh KPK dibidik kasus TPPU.(Jay)