Warga Telukjambe Barat Mengeluhkan Pencemaran Kali Cibeet
Karawang - Warga Kecamatan Telukjambe Barat yang tinggal di sepanjang kali Cibeet mengeluhkan sekitar telah tercemarnya air oleh limbah pabrik. Pasalnya, dengan kondisi air kali yang diduga telah tercemar limbah cair tersebut, saat musim kemarau, kesulitan untuk mendapatkan air bersih guna memenuhi kebutuhan, minum, mandi dan mencuci.
Kesulitan mendapatkan air bersih tersebut terutama dialami warga Desa Parungsari . " Kami benar-benar kelimpungan sudah sumur kekeringan, eh kali Cibeet yang dijadikan andalan bisa dikonsumsi untuk mandi dan mencuci, kini sudah tercemar limbah," kata Warga Desa Parungsari.
Emay,( 46) warga Kampung Ranca Mati, Senin (6/10), mengungkapkan, pencemaran kali Cibeet ini hampir setiap hari. Berata tidak, pagi tadi saya ke kali untuk mengambil air untuk mencuci piring , begitu sampai di kali air kali ng berubah warna hitam dan berbau," keluh Emay.
Kali ini, kata Emay, air yang berubah warna di kali tersebut hampir 4 jam sekali. Karena air merupakan kebutuhan yang vital, maka cara mensiasatinya jika air kembali normal, segera dengan terpaksa untuk mengambilnya. Kemudian meski air yang diambil di kali tadi warnanya sudah kembali netral, tetap saja harus diolah kembali sebisa mungkin.
Dalam hal ini, Emay berharap pemerintah untuk menindak pelaku pencemaran kali Cibeet, karna sangat membahayakan warga yang memanfaatkan air kali demi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. " Petugas berkompeten di lingkungan Pemkab Karawang jangan melakukan pembiaran terhadap pelaku pembuangan limbah tersebut, karena yang akan menanggung akibatnya rakyat Kabupaten Karawang itu sendiri," ujar Emay.
Keterangan yang berhadil dikumpulakan dari warga Desa Parungsari, pencemaran kali Cibeet disinyalir dilakukan salah satu pengusaha pencucian timah yang berada di Desa Mulyajaya, Kecamatan Telukjambe Barat. Pencemaran kali Cibeet yang diperagakan pihak pelaku dilakukan pada jam-jam tertentu saat warga desa lengah.(jay)
Karawang - Warga Kecamatan Telukjambe Barat yang tinggal di sepanjang kali Cibeet mengeluhkan sekitar telah tercemarnya air oleh limbah pabrik. Pasalnya, dengan kondisi air kali yang diduga telah tercemar limbah cair tersebut, saat musim kemarau, kesulitan untuk mendapatkan air bersih guna memenuhi kebutuhan, minum, mandi dan mencuci.
Kesulitan mendapatkan air bersih tersebut terutama dialami warga Desa Parungsari . " Kami benar-benar kelimpungan sudah sumur kekeringan, eh kali Cibeet yang dijadikan andalan bisa dikonsumsi untuk mandi dan mencuci, kini sudah tercemar limbah," kata Warga Desa Parungsari.
Emay,( 46) warga Kampung Ranca Mati, Senin (6/10), mengungkapkan, pencemaran kali Cibeet ini hampir setiap hari. Berata tidak, pagi tadi saya ke kali untuk mengambil air untuk mencuci piring , begitu sampai di kali air kali ng berubah warna hitam dan berbau," keluh Emay.
Kali ini, kata Emay, air yang berubah warna di kali tersebut hampir 4 jam sekali. Karena air merupakan kebutuhan yang vital, maka cara mensiasatinya jika air kembali normal, segera dengan terpaksa untuk mengambilnya. Kemudian meski air yang diambil di kali tadi warnanya sudah kembali netral, tetap saja harus diolah kembali sebisa mungkin.
Dalam hal ini, Emay berharap pemerintah untuk menindak pelaku pencemaran kali Cibeet, karna sangat membahayakan warga yang memanfaatkan air kali demi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. " Petugas berkompeten di lingkungan Pemkab Karawang jangan melakukan pembiaran terhadap pelaku pembuangan limbah tersebut, karena yang akan menanggung akibatnya rakyat Kabupaten Karawang itu sendiri," ujar Emay.
Keterangan yang berhadil dikumpulakan dari warga Desa Parungsari, pencemaran kali Cibeet disinyalir dilakukan salah satu pengusaha pencucian timah yang berada di Desa Mulyajaya, Kecamatan Telukjambe Barat. Pencemaran kali Cibeet yang diperagakan pihak pelaku dilakukan pada jam-jam tertentu saat warga desa lengah.(jay)