Buntut Anjloknya Pendapatan Pejabat DPPKAD Tak Mampu Urus PAD


KARAWANG - Buntut anjloknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada APBD tahun 2015 diduga akibat pejabat di Kantor DPPKAD(Dinas pendapatan Pengelolaan dan Aset Daerah)  Karawang tidak mampu mengurus potensi tersebut. Tampaknya, dari mulai pejabat lapis I, II hingga eselon IV di kantor tersebut ketika diberikan wewenang untuk menempati pos kerja yang baru tersebut, hanya sebatas melakukan bebenah ke internal semata.
            Dicontohkan, guna memberikan kenyamaman pada ruang kerjanya, pada setiap pintu masuk diportal oleh "Pager PIN). Walhasil, lewat "Gembok elektrik " tadi, tidak semua orang bisa masuk ruangan, termasuk sejumlah PNS di internal kantor DPPKAD tersebut. " Patut diduga dengan sistem buka pintu Pager PIN tadi, malah dipakai modus persekongkolan jahat," ujar Sulaeman, aktivis Fron Komunitas Indonesia Bersatu Kabupaten Karawang.
            Menurut Sulaeman, sejak di lingkungan Kantor DPPKAD terjadi perombakan pejabat, bukan bagaimana meningkatkan pendapatan PAD. Namun pejabat-pejabat baru tersebut melakukan gerakan kenyamaman diri lewat cara mengembok pintu masuk ruang kerjanya dengan pager  PIN tadi.
            Sehingga, kata Sulaeman, melalui proyek Pager PIN yang disertai pernak-pernik ruang kerja tadi, pejabat baru di Kantor DPPKAD tersebut terkesan hanya melakukan melakukan pengelolaan APBD saja. " Para pejabat itu saat dipercaya menduduki jabatan di situ, seharusnya lebih menggenjot pendapatan dan bukan sebaliknya lebih memperagakan pengelolaan yang disertai upah pungutnya," kata Sulaeman.
            Sebagaimana diakui mantan Kepala DPPKAD Karawang, Setya Dharma, bekerja di kantor DPPKAD sunggu sangat berat, menyusul harus mampu melakukan pendapatan guna memenuhi kebutuhan anggaran sebagaimana sudah ditetapkan lembaga legeslatif melalui mata anggaran yang sudah ditetapkan rengkol angkanya. Sehingga, jika kita pejabat yang bekerja tidak mampu menggenjot pendapatan anggaran, ya konsekwensinya potensi PAD bisa anjlok.
           Setya Dharma, menjelaskan, jika personil di kantor DPPKAD tidak mampu untuk mensiasati pendapatan PAD atau bermanuver ke pemerintahan provinsi dan pusat guna mendapatkan dana bagi hasil dan perimbangan, niscaya peroleh PAD hasilnya tidak bakal signifikan.
           Setya Dharma menambahkan, pejabat yang ditempatkan di kantor DPPKAD, bukan tife-tife bergaya elitis dan kerjanya hanya sebatas waktu kerja semata. tetapi guna menggiring dana-dana untuk PAD tadi, harus mengerahkan kemanpuan fikiran, serta memiliki daya jelajah dengan disertai kepiawaian negoisiasi dengan para personil di Pemprov dan Pempus. " Kalau kita bekerja di belakanga meja dengan benteng Pager PIN tadi, sampai uban tumbuh di kepala peroleh PAD tidak akan terkejar secara maksimal, " pungkasnya.(jay)

Subscribe for latest Apps and Games