Pengawasan Bangub dan Dana Desa Kewenangan BPK
Jika Dikorup Bisa Digabrug Kejaksaan
KARAWANG
- Menyusul munculnya dugaan dana Bantuan Gubernur (Ban-Gub) dan dana
desa, di Desa Walahar, Kecamatan Klari, " Dikemplang " petinggi desa,
mulai disoroti pemangku kebijakan di kantor BPMPD Karawang. Pasalnya,
bantuan dana tadi yang proses pencairanya dilangsungkan ke pemerintah
tingkat desa, dinilai sangat rawan sekitar memanfaatannya.
" Bisa jadi, penggunaan dana yang terkait dengan pembangunan fisik di
desa tersebut menjadi tumpang tindih. Dan sebaliknya, dana yang
diperuntukan tersebut, sekitar proses pembangunannya masih menggunakan
material bangunan yang lama," kata Kepala Bidang Pemdes, BPMPD
Karawang, Drs. Budiman.
Menurutnya, sekitar proses menggunaan dana bantuan gubernur dan dana
desa, personil di Kantor BPMPD dan Pemkab Karawang, sifatnya hanya
sebatas monitoring. Kemudian jika muncul menyewenangan penggunaan atau
dikorup oknum pamong desa, pihak personil kantor BPMPD dan Pemkab tidak
bisa berbuat banyak.
Dalam hal ini, kata Budiman, sekitar dugaan adanya penyimpangan
pengunaan dana Bangub atau dana desa, di desa Walaar tadi, dimungkinkan
bakal ketahuannya jika tim dari BPK turun ke desa tersebut. Atau kata
Budiwan, masyarakat desa tersebut bisa melaporkannya kepada pihak
kejaksaan, jika menemukan dua alat bukti sekitar adanya penyimpangan
penggunaan ke dua dana tersebut.
Dia menjelaskan, belakangan ini pemerintahan desa tengah dimanjakan
oleh berbagai jenis bantuan yang sumbernanya dari APBD provinsi dan dana
bantuan dari pemerintah pusat, yakni yang belangan ini tidak asing
lagi " Dana Bantuan Desa. Kata Budiman, dana bantuan yang bersumber dari
dana pemerintah tadi, bukan jenis Ban-Gub dan Dana Desa saja, tetapi
Pemkab Karawang juga mengucurkan anggaran yang namnya ADD.
Menyusul pemerintahan desa tengah dimanjakan oleh bantuan dana Ban-Gub,
dana desa dan ADD tadi, kata Budiman, para wakil rakyat juga menggiring
dana yang berasal dari ke tiga pemerintah tadi, dengan sebutan "
Aspirasi". " Bisa jadi tumpang tindih dan rawan adanya penyimpangan,"
pungkasnya.(jay)