Buntut Penodongan Pistol, Keduanya Lapor Polisi Bisa Hancur

Buntut Penodongan pejabat Pemkab Karawang
Dua belah Pihak Kalau Buka Lp, Bisa Hancur
KARAWANG - Sekda Pemkab Karawang, Teddy Ruspendi Sutisna, mengatakan, buntut pemukulan yang disertai penodongan terhadap Sekretaris BKD (Badan Kepegawaian Daerah) sebaiknya diselesaikan secara hukum adat alias secara kekeluargaan. Sebab, jika kedua belah pihak sama-sama melaporkan ke polisi atas insiden tersebut, maka tidak menutup kemungkinan bakal terjadi kehancuran.
          Menurut Sekda, ke tiga yang terlibat pada peristiwa beberapa waktu silam, di Jalan Kertabumi, sekitar perkantoran Bina Marga Karawang, adalah PNS yang bekerja di lingkungan Pemkab Karawang. Dan hanya pelaku penodong saja yang nota benenya orang luar Pemkab. " Atas insiden tersebut saya selaku Sekda belum bisa mengambil sikap, karena yang mereka sangkakan belum dilakukan pengusutan secara hukum," terang Teddy Ruspendi Sutisna.
          Dalam hal ini, Teddy, sudah mengingatkan kepada Fah, suami Wu, kenapa harus main hakim sendiri, ketika istrinya berada di mobil, Aa, pejabat Pemkab itu. Padahal, meski Wu istri Fah berada di dalam mobil Aa tadi, belum tentu melakukan hal-hal yang dianggap melanggar hukum. " Kita tidak bisa membuktikan pejabat Aa itu melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Wu yang nota benenya sudah berstatus bersuami tersebut," terang Sekda.
        Sekda Teddy, berharap agar kedua belah pihak bisa menahan diri, atas insiden pemukulan yang disertai penodongan yang  diduga dipicu oleh rasa cemburu buta tersebut. Sebab, seorang istri yang nota benenya sebagai PNS dibawa dalam satu mobil oleh teman bekerjanya, belum tentu melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum.
         Menjawab pertanyaan, sekitar penggunaan pistol oleh Ham, Sekda menjelaskan, bahwa soal keterkaitan senjata tersebut bukan merupakan otoritasnya. " Soal penggunaan senjata serta untuk mengusut pistol tersebut siapa pemiliknya, itu merupakan kewenangan aparat penegak hukum," ujar Sekda Teddy, saat dicegat di Hotel Mercuri Karawang, usai menghadiri acara pemaparan Ijin penguasaan lahan seluas 180 hektar di wilayah kecamatan Ciampel. kemarin.
        Lebih jauh dia menjelaskan, bahwa insiden pemukulan yang disertai penodongan yang disinyalir dipicu oleh rasa cemburu tersebut, sudah diketahui Bupati Karawang, dr. Cellica. Bahkan, bupati sudah menegur pejabat yang dicurigai sebagai pemilik pistol tersebut.(jay)
         

Subscribe for latest Apps and Games