Tidak Semudah Membalikan Telapak Tangan untuk Tingkatkan SDM
KARAWANG -Proses peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan memiliki peranan dominan dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Namun pelaksanaannya tidak semudah membalikan telapak tangan, menyusul banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi terutama faktor ekonomi.
Ini dijelaskan Bupati Karawang, Selasa (9/8). Dia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Karawang berupaya semaksimal mungkin menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama, disamping pembangunan bidang kesehatan, ekonomi dan infrastruktur. Pemda sendiri telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk pembangunan bidang pendidikan hampir 42,95 persen. ”Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten karawang, baik sarana dan prasarana maupun tenaga pendidik dan program-program yang lainnya,” ujarnya.
KARAWANG -Proses peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan memiliki peranan dominan dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Namun pelaksanaannya tidak semudah membalikan telapak tangan, menyusul banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi terutama faktor ekonomi.
Ini dijelaskan Bupati Karawang, Selasa (9/8). Dia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Karawang berupaya semaksimal mungkin menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama, disamping pembangunan bidang kesehatan, ekonomi dan infrastruktur. Pemda sendiri telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk pembangunan bidang pendidikan hampir 42,95 persen. ”Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten karawang, baik sarana dan prasarana maupun tenaga pendidik dan program-program yang lainnya,” ujarnya.
Bupati melanjutkan, penandatangan bantuan hibah beasiswa kepada mahasiswa perguruan tinggi ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang : “Sistem Pendidikan Nasional”, bahwa pemerintah berkewajiban memenuhi hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. ”Ke depan, program seperti ini akan terus dipertahankan, dan ditingkatkan,” tambahnya.
Di sisi lain, Rektor Unsika, Harun Firdaus menjelaskan, pihaknya pertama kali mendapatkan bantuan ini pada tahun 2006 dengan kuota untuk 200 mahasiswa. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, jumlah pendaftar kurang dari jumlah kuota yang ada. Di tahun-tahun berikutnya, jumlah peminat semakin tinggi, dimana dari kuota 154 mahasiswa, jumlah pendaftar mencapai 976 orang.
Ketua STMIK Rosma Karawang, Darmansyah menambahkan, pihaknya baru tiga kali mendapatkan bantuan, yaitu mulai tahun 2009 dengan alokasi sebesar Rp. 205 juta, tahun 2010 sebesar Rp. 150 juta, dan tahun 2011 sebesar 150 juta. ”Beasiswa tersebut dialokasikan pada seluruh prodi yang ada, yaitu Teknik Informatika, Sistem Informasi dan program D III untuk 9 orang mahasiswa,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Kharisma Karawang, Rokhim Hamdani menjelaskan beasiswa yang diterima yayasannya mencapai Rp. 350 juta, yang dialokasikan untuk 13 mahasiswa STIKES Kharisma dan 10 mahasiswa STMIK Kharisma. ”Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Daerah, karena dengan adanya beasiswa tersebut, masyarakat Karawang yang tidak mampu memiliki motivasi kembali untuk meningkatkan pendidikan,” tambahnya.**