Korupsi Penyangga Longsor Desa Parungsari

Penyangga Longsor Berubah dari Cor Beton ke Bronjong  Batu
Dipertanyakan  Warga Desa Parungsari
Karawang - Sejumlah warga Kampung  Rancamati, Desa Parungsari, Kecamatan Telukjambe Barat, mempertanyatakan sekitar terjadinya perubahan proyek penyangga longsor, yang semula dicor beton menjadi bronjong berisi batu. Mereka khawatir perubahan bahan material bangunan tersebut tidak disertai dengan "Adendum" yang dibuat pihak OPD terkait.
                Sekitar  pemasangan cor beton penyangga lonsor kini tengah  dikerjakan pemborong. Sehingga jika pengerjaan proyeknya sudah dirampungkan, diduga jika tidak jelas di RAB-nya, ada pihak yang bakal dirugikan. " Jika tidak jelas RAB-nya dengan adanya perubahan bahan material, yang dirugikan bisa negara atau pemborong itu sendiri," Misna, salah seorang penduduk Desa Parungsari, beberapa waktu silam. " Proyek yang seharusnya memakai pancang beton dan diteruskan dengan cor beton sekarang berubah menjadi tumpukan batu yang diikat dengan ram kawat," kata Misna.
              Menurut Misna, sebelumnya di lokasi yang sedang dibangun proyek tersebut merupakan langganan  bencana banjir . Tidaklah mengherankan kalau sungai sekitar itu meluap, memaksa puluhan  rumah yang ada di pinggir kali Cibeet habis u longsor dan bisa memutus akses jalan desa.
             Anggaran proyek pembuatan penyangga longsor dengan bahan material menggunakan cor beton  yang dibiayai oleh anggaran pusat melalui pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran 6.6 miliar. Terealisasinya proyek tersebut  atas dasar pengajuan warga melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan  mulai dilaksanakan pengerjaannya pada bulan April 2014.
        "Sampai sekarang masih belum rampung , apalagi proyek pembuatan beton penyangga longsor ini berubah tidak sesuai spek,  dimana awalnya pembuatan penyangga longsor menggunakan paku bumi dan berlanjut dengan cor beton , tapi sekarang berubah menjadi tumpukan batu yang diikat dengan ram kawat," kata Misna yang diamini warga Kampung Rancamati.
         Warga Kampung Rancamati, mengaku  meragukan atas kekuatan tumpakan batu yang diikat dengan ram kawat, apakah dengan model seperti itu akan bertahan lama. Sedangkan setelah pembangunan penyangga longsor itu selesai, di atasnya akan dibangun rumah warga.
           Di tempat terpisah, Kepala Pelaksana Proyek, Junaedi,  mengatakan,  perubahan kontruksi pembuatan penyangga lonsor, yang awalnya akan menggunakan cor beton sekarang berubah menjadi dengan tumpukan batu yang diikat dikarenakan kondisinya banjir. Sehingga kami kesulitan dalam pelaksanaan pembangunan, sementara pekerjaan itu sendiri  harus selesai pada  bulan November 2014, sebelum musim penghujan datang.
           Lebih jauh dia menjelaskan, perubahan kontruksi yang tidak sesuai dengan spek ini sebelumnya telah dimusyawarahkan dengan warga dan aparatur desa dan pihak BBWS. Kemudian  pembangunan penyangga longsor dengan model seperti ini akan memakan waktu singkat dan kekuatannya bisa sampai 30 tahun. (jay)

Subscribe for latest Apps and Games